Latihan Medis Gabungan Tentara Indonesia–Australia Fokus pada Evakuasi Korban

TNI dan Australian Defence Force (ADF) melaksanakan simulasi penanganan darurat medis. Foto: Metrotvnews.com

Latihan Medis Gabungan Tentara Indonesia–Australia Fokus pada Evakuasi Korban

Muhammad Reyhansyah • 30 October 2025 06:38

Bayah: Personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defence Force (ADF) melaksanakan simulasi penanganan darurat medis dalam latihan gabungan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 (BKA25), Rabu, 29 Oktober 2025.

Latihan yang digelar di Bayah, Kabupaten Lebak, itu menguji kemampuan tim medis kedua negara dalam merespons kecelakaan kendaraan dengan korban luka ganda, mulai dari proses evakuasi hingga tindakan bedah penyelamatan jiwa di rumah sakit lapangan.

“Skenario hari ini menguji respons tim terhadap kecelakaan kendaraan dengan beberapa korban luka,” ujar Captain Samantha Priestley, spesialis medis ADF, dalam keterangan tertulis yang diterima awak media.

“Responsnya difokuskan pada evakuasi korban dari titik cedera menuju rumah sakit lapangan Role 2 untuk menstabilkan pasien trauma dan melakukan operasi pengendalian luka,” lanjut Priestley.

Simulasi melibatkan Role 2 field hospital milik TNI yang berfungsi sebagai rumah sakit lapangan dengan kemampuan operasi darurat. Dalam latihan tersebut, personel berperan sebagai pasien dengan cedera ringan hingga parah, seperti luka kepala dan patah tulang terbuka.

Tim medis gabungan terdiri dari perawat, tenaga medis, dan dokter militer dari ADF yang bekerja bersama tenaga kesehatan TNI. Latihan ini menjadi bagian penting dalam memperkuat kapasitas tanggap darurat lintas negara dan kemampuan operasi di medan bencana.

"Personel bertindak sebagai pasien dengan cedera yang bervariasi. Kami berlatih memindahkan mereka dari lokasi kejadian ke fasilitas medis lapangan untuk stabilisasi dan tindakan bedah darurat,” jelas Priestley.

Priestley menekankan bahwa latihan ini memperkuat interoperabilitas antara TNI dan ADF dalam operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Kedua pihak, katanya, belajar saling memahami sistem kerja masing-masing untuk membangun koordinasi yang efektif di lapangan.

“Menarik melihat bagaimana TNI dan ADF bekerja dengan cara yang berbeda namun bisa berdampingan secara efektif. Kami banyak belajar satu sama lain, dan latihan seperti ini membantu kami membangun tim yang solid untuk menyelamatkan nyawa,” kata Priestley.

Latihan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia dan Australia memperkuat diplomasi pertahanan non-tradisional di Indo-Pasifik. Lewat kerja sama ini, kedua negara berkomitmen memastikan bahwa kesiapsiagaan dan kemanusiaan tetap menjadi fondasi utama hubungan pertahanan bilateral.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)