Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi. Foto: dok Pupuk Indonesia.
Husen Miftahudin • 1 November 2025 21:02
Bontang: PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) dan PT Rekayasa Industri (Rekind), resmi memulai pembangunan pabrik soda ash pertama di Indonesia.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan pembangunan ini menandai babak baru dari perjalanan panjang industri pupuk dan petrokimia nasional, sekaligus menjadi langkah penting menuju hilirisasi industri kimia strategis dan transformasi berkelanjutan yang rendah emisi.
Rahmad mengatakan pembangunan pabrik ini, sekaligus menjadi komitmen nyata Pupuk Indonesia Group dalam memperkuat hilirisasi dan kemandirian industri nasional, sejalan dengan visi Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dengan memanfaatkan karbon dioksida (CO2) hasil samping dari fasilitas produksi amonia eksisting, pabrik ini akan menghasilkan produk kimia bernilai tambah tinggi, yaitu soda ash yang dibutuhkan oleh berbagai sektor industri nasional, seperti kaca, deterjen, makanan, pulp and paper, keramik dan sebagainya.
Saat beroperasi penuh, pabrik ini akan memiliki kapasitas produksi 300 ribu metrik ton per tahun dan diperkirakan mampu memenuhi sekitar 30 persen kebutuhan soda ash nasional yang selama ini masih bergantung pada impor.
Dengan berkurangnya ketergantungan tersebut, keberadaan pabrik soda ash Pupuk Kaltim berpotensi menghemat devisa hingga Rp1 triliun per tahun dari substitusi impor soda ash, serta sekitar Rp250 miliar per tahun dari substitusi impor amonium klorida, yang merupakan produk sampingan dari proses produksi soda ash.
"Mudah-mudahan mimpi besar bangsa Indonesia untuk lebih mandiri dan memiliki ketahanan industri yang semakin kuat dengan mengurangi impor bisa kita capai. Ini adalah bakti kita untuk Indonesia, berinovasi untuk masa depan," kata Rahmad.
| Baca juga: Pabrik Soda Ash Diharapkan Jadi Benchmark Industri Kimia Hijau Indonesia |
