ASDP Ungkap Manifes KMP Tunu Pratama Jaya: 53 Penumpang dan 22 Kendaraan

Pencarian tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Foto: Dok Metro TV

ASDP Ungkap Manifes KMP Tunu Pratama Jaya: 53 Penumpang dan 22 Kendaraan

Amaluddin • 4 July 2025 16:03

Banyuwangi: General Manager PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang Banyuwangi, Yannes Kurniawan, mengonfirmasi jumlah penumpang yang tercantum dalam daftar manifes KMP Tunu Pratama Jaya adalah sebanyak 53 orang dengan 22 unit kendaraan.

“Kalau yang tercatat di manifes ada 53 penumpang dan 22 kendaraan. Untuk sementara itu yang bisa kami sampaikan. Selanjutnya kami menunggu perkembangan lebih lanjut dari proses pencarian dan penyelamatan,” kata Yannes, Jumat, 4 Juli 2025.
 

Baca: Tim Gabungan Telusuri Pesisir Hingga Tengah Laut Cari 30 Korban Kapal Tenggelam
 
Yannes menegaskan jumlah manifes tersebut tidak termasuk crew kapal yang berjumlah 12 orang. Yannes menyebut pihaknya bersama seluruh unsur terkait akan berupaya maksimal agar seluruh penumpang bisa ditemukan.

"Seluruh tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, dan relawan bekerja keras di lapangan," jelasnya.

Pihak ASDP juga membuka posko informasi dan pelayanan bagi keluarga korban yang ingin mengetahui perkembangan terbaru dari operasi SAR. Hingga saat ini, proses evakuasi dan pencarian korban masih terus dilakukan dengan melibatkan penyelam serta pemindaian sonar di perairan lokasi tenggelamnya kapal.

Seperti diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu malam, 2 Juli 2025, dalam pelayaran dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali). Insiden tersebut memicu operasi penyelamatan besar-besaran oleh Basarnas dan instansi terkait.

Kapal dilaporkan mengalami masalah tak lama setelah meninggalkan pelabuhan, dan dalam hitungan menit tenggelam di sekitar perairan tengah Selat Bali. Sebanyak 6 korban telah ditemukan dalam kondisi meninggal, 31 selamat dan 30 lainnya masih dalam pencarian.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Bali, serta instansi pusat seperti Kemenhub dan Kementerian Sosial, telah mengirimkan dukungan logistik dan tenaga untuk membantu penanganan korban. Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat, sekaligus memicu sorotan terhadap aspek keselamatan transportasi laut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)