Guru SLB Pelaku Pelecehan Seksual ke Siswi Disabilitas Autisme Ditangkap

Polres Tangerang Selatan menggelar konferensi pers terkait beberapa kasus yang terjadi di wilayahnya.

Guru SLB Pelaku Pelecehan Seksual ke Siswi Disabilitas Autisme Ditangkap

Hendrik Simorangkir • 2 July 2025 13:57

Tangerang: Polres Tangerang Selatan (Tangsel) meringkus FR, 51, pelaku pelecehan seksual terhadap anak didiknya penyandang disabilitas autisme berinisial HP. Pelaku merupakan guru agama di salah satu sekolah berkebutuhan khusus di wilayah Ciputat, Tangsel. 

Kapolres Tangsel, AKBP Victor Daniel Henry Inkiriwang mengatakan, peristiwa yang dilakukan pelaku terjadi saat tengah mengajar. "Pelaku memberikan kue strawberi kepada korban yang sedang duduk. Pelaku juga memberikan korban dan teman korban soal untuk dikerjakan," ujarnya, Rabu, 2 Juli 2025.

Saat korban tengah mengerjakan pekerjaan yang diberikan, pelaku pun sengaja memanggilnya ke depan. Saat itu, korban pun menghampirinya ke tempat duduk pelaku.
"Saat itu juga pelaku melakukan kekerasan seksual kepada korban. Korban mencoba untuk melawan, tapi pelaku mendorongnya hingga tak berdaya," jelasnya.

Usai melakukan tindakan tak senonoh tersebut, Victor menambahkan, pelaku mengancam korban jika berani melapor. "Pelaku mengatakan 'kamu jangan bilang mama kamu ya' dan korban pun hanya diam," katanya. 

Sementara, Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi mendalami berapa kali pelaku melakukan tindakan tersebut kepada korbannya. "Kami masih melakukan pendalaman ya terhadap pelaku terkait itu. Masih penyelidikan ya," singkat Alvino. 
 

Baca: Gadis Penyandang Disabilitas Fisik di Malang Dicabuli Ayah Tiri

Sebelumnya, seorang pelajar berinisial HP yang juga penyandang disabilitas autis diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh gurunya di sekolah berkebutuhan khusus di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Saat ini, korban telah mendapat pendampingan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Tangsel.

"Laporan pelecehan seksual yang dialami HP ke dinas perlindungan anak Tangsel diterima awal Mei 2025," ujar Kepala UPTD PPA Tangsel, Tri Purwanto, Selasa, 3 Juni 2025.

Saat ini korban mendapat pendampingan ketat dan telah dilakukan pemeriksaan psikologi. Sementara, aktivis Malang Autism Center, Mohammad Cahyadi mengatakan, kasus dugaan pelecehan seksual tersebut terungkap pada Oktober hingga November 2024. Bermula dari adanya perilaku baru yang negatif dilakukan korban terhadap ibunya.

"Dan Februari hingga Maret 2025 perilaku tersebut kembali terulang hingga membuat ibunya was-was," kata Cahyadi.  

Cahyadi menjelaskan, pada 6 Maret 2025 usai korban pulang sekolah, ibunya mencoba ajak anaknya berkomunikasi untuk mengetahui persoalan yang sedang dihadapinya. Saat mengetahui telah terjadi pelecehan seksual terhadap anaknya, ibu korban melayangkan protes keras kepada wali kelas. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)