Ekonom Sebut Daya Beli Kelas Menengah Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ilustrasi kelas menengah. Foto: MI/Ramdani

Ekonom Sebut Daya Beli Kelas Menengah Kunci Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Muhammad Reyhansyah • 16 October 2025 16:11

Jakarta: Ekonom Senior CORE Indonesia, M. Faisal, menegaskan bahwa konsumsi rumah tangga, khususnya dari kalangan kelas menengah dan calon kelas menengah, masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Kalau kita mau berbicara konsumsi rumah tangga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang paling besar, 81 persen lebih dari konsumsi rumah tangga itu disumbangkan oleh kelas menengah dan calon kelas menengah,” kata Faisal saat menjadi pembicara dalam forum “1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth” di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.

Menurut data yang ia paparkan, kelompok calon kelas menengah dengan pengeluaran per bulan antara Rp860 ribu hingga Rp2 juta per orang, menyumbang 43 persen dari total konsumsi nasional. Sementara kelas menengah dengan pengeluaran Rp2 juta hingga Rp10 juta per orang berkontribusi sebesar 38 persen. 

“Kalau digabungkan berarti konsumsi kita itu bergantung pada masyarakat yang spending per bulan per kapitanya dari Rp860 ribu sampai Rp10 juta, 81 persen,” ujarnya.

Ia menilai, penurunan daya beli kelompok ini akan berdampak langsung terhadap sektor produksi. Oleh karena itu, kebijakan stimulus yang mampu menjaga daya beli dan menciptakan efek berganda harus dipertahankan. Faisal mengapresiasi stimulus ketiga pemerintah yang disebutnya 'lebih nendang' dibandingkan paket sebelumnya.

“Yang ketiga, yang 445, menurut saya itu jauh lebih bagus dibandingkan stimulus 1 dan 2, karena cakupan lebih luas dan periode lebih panjang,” jelasnya.

Namun ia juga mengingatkan agar pemerintah tidak memasang target yang terlalu ambisius. "Nanti realitanya enggak sebegitu,” kata dia.

Menurut Faisal, fokus kebijakan ekonomi ke depan harus diarahkan pada dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat. “Pertumbuhan ekonomi dan kesenjangan harus dilihat dari empiriknya, dampaknya, bukan dari apa yang sudah dilakukan,” pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)