Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 7 March 2025 16:19
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kembali mempertanyakan komitmen negaranya terhadap NATO dengan menegaskan bahwa anggota aliansi yang tidak memenuhi kewajiban anggaran pertahanan tidak akan mendapatkan perlindungan dari AS.
"Jika mereka tidak membayar, saya tidak akan membela mereka," ujar Trump dalam konferensi pers di Ruang Oval, Kamis 6 Maret 2025.
Trump, yang memasuki masa jabatan kedua pada Januari lalu, selama ini kerap mengkritik sekutu NATO yang dinilainya terlalu bergantung pada kekuatan militer AS tanpa memberikan kontribusi yang seimbang.
"Mereka seharusnya membayar lebih," tambah Trump, menegaskan kembali seruannya agar negara anggota meningkatkan belanja pertahanan mereka.
Pernyataan terbaru Trump memperkuat laporan NBC News yang menyebutkan bahwa pemerintahannya sedang mempertimbangkan kebijakan baru yang mengkalibrasi dukungan militer AS berdasarkan kontribusi belanja pertahanan masing-masing negara.
Trump bahkan mengusulkan agar negara-negara NATO menaikkan anggaran pertahanan tahunan mereka menjadi lima persen dari PDB, jauh di atas target dua persen yang ditetapkan NATO, yang diperkirakan hanya akan dipenuhi oleh 23 dari 32 anggota tahun lalu.
Jika rencana ini diterapkan, negara-negara yang dianggap kurang membelanjakan dana untuk pertahanan berisiko tidak mendapatkan perlindungan dari AS dalam situasi krisis. Hal ini berpotensi melemahkan prinsip fundamental NATO yang tertuang dalam Pasal 5, yang menyatakan bahwa serangan terhadap satu anggota akan dianggap sebagai serangan terhadap seluruh aliansi.
Selain menuntut peningkatan anggaran pertahanan, Trump juga mempertanyakan kesiapan sekutu NATO, termasuk Prancis, untuk membela AS jika terjadi ancaman terhadap negara itu.
"Jika Amerika Serikat dalam masalah dan kami meminta bantuan katakanlah, 'Kami punya masalah, Prancis. Kami punya masalah,'" tegasnya.
"Beberapa negara lain juga, saya tidak akan sebutkan. Menurut kalian, apakah mereka akan datang dan melindungi kita? Hmm. Mereka seharusnya melakukannya, tapi saya tidak begitu yakin," kata Trump, seperti dikutip Malay Mail, Jumat 7 Maret 2025.
Menanggapi pernyataan Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa negaranya adalah sekutu yang setia dan akan selalu memenuhi komitmennya dalam aliansi.
"Kami selalu ada satu sama lain," ujar Macron dalam konferensi pers di Brussel setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa, di mana mereka menyepakati penguatan pertahanan Eropa.
Lebih lanjut, Macron menegaskan bahwa Prancis telah menunjukkan "rasa hormat dan persahabatan" kepada Amerika Serikat dan bahwa negaranya berhak untuk meminta hal yang sama dari Washington.
Pernyataan Trump kembali mengundang perdebatan di dalam NATO, dengan beberapa pihak khawatir bahwa pendekatan ini dapat merusak solidaritas aliansi di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat.
(Muhammad Reyhansyah)