Proses penambalan tanggul Sungai Tuntang yang jebol untuk mencegah banjir susulan di Kabupaten Demak.
Media Indonesia • 22 May 2025 09:51
Demak: Penambalan tanggul Sungai Tuntang di Demak, Jawa Tengah, yang jebol setelah diguyur hujan lebat dikebut. Pasalnya, warga khawatir banjir susulan karena cuaca ekstrem masih berlangsung di wilayah hulu sungai.
"Masih dikerjakan, kita kebut perbaikan tanggul jebol itu untuk mengatasi banjir," kata Bupati Demak Eisti'anah, Kamis, 22 Mei 2025.
Eisti'anah mengungkap bahwa tanggul Sungai Tuntang yang jebol di dua lokasi masih dalam proses penanganan, dan diperkirakan selesai dikerjakan beberapa hari mendatang. Hal itu karena medan yang cukup sulit untuk masuk alat berat, selain itu proses penambalan dikakukan secara bertahap dari mulai tanggul jebol di Desa Karangrejo baru kemudian ke Desa Kembangan.
"Insyaallah dua atau tiga hari kedepan baru rampung," ungkap dia.
Setelah penambalan secara darurat selesai, lanjut Eisti'anah, baru kemudian dikakukan proses perbaikan secara permanen. Karena menurut dia, yang terpenting saat ini ialah air dari sungai tidak menggelontor ke desa dan pemukiman warga dan secara berangsur banjir sudah dapat surut.
Banjir melanda Kabupaten Demak akibat jebolnya tanggul Sungai Tuntang. Saat ini, banjir meluas yang semula merendam 11 desa di lima kecamatan, kini menjadi 15 desa di lima kecamatan, dengan ketinggian air 30-100 centimeter.
Belasan desa di lima kecamatan di Demak yang terendam banjir yakni Karangrejo, Kembangan, Gerbanganom, Sukodono, Tridonorejo dan Tlogoboyo (Bonang), Kalisari dan Sayung (Sayung), Trimulyo dan Sidoharjo (Guntur), Ploso (Karangtengah) serta Mintreng (Kebonagung). Sehingga jumlah rumah terendam juga meningkat demikian juga warga terdampak yang mencapai belasan ribu jiwa.