Riza Aslam Khaeron • 7 September 2025 15:37
Jakarta: Fenomena Gerhana Bulan Total akan terjadi pada malam Senin, 7–8 September 2025, dan dapat disaksikan secara utuh dari seluruh wilayah Indonesia. Bagi umat Islam, momen ini bukan hanya peristiwa alam biasa, melainkan kesempatan untuk mengingat kebesaran Allah SWT melalui pelaksanaan ibadah khusus, yaitu shalat gerhana atau shalat khusuf.
Ibadah ini disyariatkan berdasarkan hadis Rasulullah SAW dan termasuk sunnah muakkadah, yakni sangat dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah maupun sendiri. Berikut niat dan tata cara pelaksanaannya.
Niat Shalat Gerhana
Melansir laman resmi Kementerian Agama, shalat gerhana atau shalat khusuf merupakan ibadah yang sangat dianjurkan (sunnah muakkadah) untuk dilaksanakan ketika terjadi gerhana bulan. Shalat ini dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri, dan memiliki kekhususan dalam jumlah rukuk di setiap rakaatnya.
Lafal niat shalat gerhana adalah sebagai berikut:
Ushalli sunnatal khusuf rak‘ataini lillahi ta‘ala
Artinya: “Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”
Niat di atas dilafalkan bersamaan dengan takbiratul ihram.
Tata Cara Shalat Gerhana
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat, namun setiap rakaat terdiri dari dua kali rukuk dan dua kali sujud. Berikut tata cara lengkapnya:
- Takbiratul ihram sambil niat.
- Membaca doa iftitah.
- Membaca Al-Fatihah.
- Membaca surat panjang secara jahr (lantang).
- Rukuk pertama (lama).
- I‘tidal, lalu kembali membaca Al-Fatihah.
- Membaca surat yang lebih pendek dari bacaan sebelumnya.
- Rukuk kedua (lebih singkat dari sebelumnya).
- I‘tidal, kemudian sujud.
- Sujud pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua.
Setelah rakaat pertama, berdiri untuk rakaat kedua dan ulangi rangkaian di atas dengan urutan sama. Di akhir rakaat kedua, lanjutkan dengan tasyahud akhir dan salam.