Jakarta: Tiga pelaku UMKM tampil percaya diri di hadapan lima panelis dalam Juragan Zaman Now Season 4, mempresentasikan bisnis mereka demi mendapat suntikan dana, mentorship, hingga kolaborasi strategis. Ajang ini kembali membuktikan bahwa semangat, visi kuat, dan keterbukaan terhadap masukan bisa membuka jalan UMKM untuk naik kelas.
Salah satu sorotan adalah Mas Adi, pelaku bisnis kuliner yang meski tidak mendapatkan suntikan modal, justru menganggap kesempatan mentoring sebagai berkah luar biasa.
“Dana adalah nomor dua. Alhamdulillah saya dikasih akses untuk belajar langsung ke Foodies. Banyak orang hanya melihat bisnis dari luar bagus, tapi di sini saya justru dikoreksi untuk jadi lebih baik. Ini lebih dari cukup,” ujar pemilik UMKM Kebab Turkiyem, Adi Jetendra Marta Dinata, dikutip dalam program Juragan Jaman Now, Metro TV, Sabtu, 18 Januari 2025.
Panelis pun sepakat, bahwa membangun bisnis bukan semata tentang modal, tetapi juga tentang arah dan fondasi yang kuat. Bagi pemilik produk Gutday Fermentary, Adrian Tandhyka Gemiarto perjuangannya membuahkan hasil saat kelima panelis sepakat memberikan investasi sebesar Rp500 juta dengan imbal balik 30% saham.
Meski sempat melakukan penawaran balik di angka 20%, Adrian akhirnya menerima tawaran tersebut setelah mempertimbangkan nilai jaringan dan pengalaman para panelis.
“Memang sedikit di atas batas kami, tapi setelah diskusi dengan Coach Peter dan melihat value besar dari para investor, kami akhirnya menerima deal ini,” kata Adrian.
Sementara itu, kejutan datang untuk Idris, pelaku UMKM Yango Bakery asal Gorontalo. Idris yang menjajakan produk tradisional dengan pendekatan modern justru mendapatkan hibah senilai Rp60 juta untuk membuka tempat usaha baru. Tak hanya itu, Idris dinobatkan sebagai Terjuragan Episode 7, dengan tambahan hibah sebesar Rp10 juta.
“Masya Allah, inilah rezeki dari Allah SWT. Terima kasih untuk tim, istri saya, dan orang tua. Alhamdulillah saya dari Gorontalo menjadi yang pertama lulus dan dinobatkan sebagai Terjuragan,” ungkap peserta Terjuragan, Idris Andriani Bouta, Yango Bakery.
Salah satu coach program, dalam sesi penutup menyampaikan dua pesan penting untuk pelaku UMKM:
“Satu, pebisnis yang selalu berkembang adalah yang coachable. Dua, feedback is the breakfast of champions. Ketiga peserta ini menunjukkan dua hal itu,” ujar Coach Dewa Eka Prayoga, motivator dan pebisnis nasional.
Program Juragan Zaman Now menjadi ajang pembuktian bahwa dengan semangat belajar dan kemauan terbuka terhadap kritik, UMKM Indonesia mampu bersaing dan berkembang pesat. Episode demi episode membawa pesan kuat: saatnya UMKM naik kelas bukan hanya lewat uang, tapi lewat bimbingan dan kemitraan strategis.
(Calista Vanis)