Panduan Pemula 2025: Aplikasi Trading Crypto di Indonesia yang Wajib Dicoba

Ada beberapa panduan yang wajib diketahui para pemula yang ingin bermain di aplikasi trading crypto di Tanah Air. (Foto: Dok.)

Panduan Pemula 2025: Aplikasi Trading Crypto di Indonesia yang Wajib Dicoba

Patrick Pinaria • 22 November 2025 13:16

Jakarta: Tahun 2025, pasar keuangan global, terutama aset crypto, menghadapi gejolak namun menguntungkan. Sektor cryptocurrency menunjukkan ketahanan luar biasa di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi makro.

Berdasarkan TradingView per 17 November 2025, Bitcoin (BTC) membukukan peningkatan year-to-date sebesar 5,6 persen, sedangkan Ethereum (ETH) mencatat kenaikan 2,5 persen. Selama 2025, Bitcoin tercatat empat kali mencapai rekor harga tertinggi baru. Kapitalisasi pasar aset crypto secara keseluruhan telah mencapai USD3,21 triliun, menunjukkan kondisi pasar yang tetap bullish. Crypto Wealth Report 2025 dari Henley & Partners melaporkan bahwa jumlah pemilik aset digital dengan nilai di atas USD1 juta meningkat 40 persen menjadi 241.700 orang pada pertengahan 2025.

Salah satu faktor terbesar yang mendorong reli ini adalah meningkatnya adopsi dari institusi. Setelah ETF Bitcoin diluncurkan pada 2024, diikuti oleh ETF Ethereum dan Solana, arus modal institusional terus menguat. Data dari Farside Investors per 14 November 2025 menunjukkan bahwa total arus masuk ke ETF Bitcoin telah mencapai USD58,8 miliar, sedangkan Ethereum menerima USD13,2 miliar, dan Solana USD382 juta.

Momentum positif ini juga didukung oleh regulasi yang lebih jelas, khususnya di Amerika Serikat. Pada pertengahan 2025, pemerintah AS mengesahkan GENIUS Act, undang-undang federal pertama yang mengatur secara spesifik tentang stablecoin. Aturan ini mewajibkan penerbit stablecoin untuk didukung oleh cadangan 100 persen dalam aset likuid dan menjalani audit rutin.

Pengesahan GENIUS Act memberikan kepastian hukum dan transparansi yang dibutuhkan pasar, menarik investor institusi, serta memicu inovasi pembayaran dan DeFi berbasis stablecoin patuh aturan.

Periode ini menarik bagi trader dan investor untuk memanfaatkan peluang pasar cryptocurrency yang berkembang positif. Pemilihan aplikasi crypto yang tepat penting agar investor Indonesia dapat bertindak cepat dan efisien.

Di Indonesia, pilihan aplikasi crypto semakin beragam. Namun memilih aplikasi crypto yang aman dan teregulasi juga menjadi aspek penting untuk diperhatikan agar dapat menjamin keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
 
 

Baca: Aplikasi Investasi Terbaik 2025


Artikel ini membandingkan lima aplikasi crypto terbaik untuk membantu Anda memilih yang terbaik sesuai strategi investasi Anda.
 

1. Pluang

Pluang kian memantapkan posisinya sebagai salah satu aplikasi investasi di Indonesia. Bertumpu pada ekosistem multi-aset yang luas dan basis lebih dari 12 juta pengguna, aplikasi ini menawarkan pengalaman investasi digital yang aman, berizin, dan diawasi Bappebti dan OJK.

Lewat satu aplikasi, pengguna dapat mengakses 1.000+ produk investasi, mulai dari crypto, saham & ETF Amerika Serikat (AS), emas, reksa dana, hingga crypto futures dan options saham AS, dengan struktur biaya yang kompetitif.
 

Fitur & keunggulan

  • Akses 620+ Aset Crypto populer seperti BTC, ETH, SOL, PEPE, WIF, dan altcoin lainnya dengan pair IDR ataupun USD/USDT
  • Pelopor Saham AS & ETF: akses ke 650 saham dan ETF populer, termasuk Google, Apple, dan Microsoft.
  • Perdagangan 24 jam (Senin–Sabtu) untuk Saham AS & ETF, yang pertama di Indonesia.
  • Rating 4,8 di Google Play Store.
  • Leverage hingga 4× untuk saham AS & ETF.
  • USD Yield hingga 3.88 persen.
  • Options: 650+ underlying, 10 strike, expiry hingga 1 tahun, termasuk 0DTE.
  • Pro Features: advanced order, take profit, dan stop loss, plus akses web trading berbasis TradingView gratis untuk analisis teknikal yang lebih presisi.

Dari sisi keamanan, untuk emas, saham AS, ETF, Yield USD dan Leverage seluruh transaksi dicatat dalam Jakarta Futures Exchange (JFX) dan dijamin oleh Kliring Berjangka Indonesia (KBI), untuk aset crypto dan crypto futures transaksi dicatat dalam Central Finansial X (CFX) dan dijamin oleh Kliring Komoditi Indonesia (KKI), terakhir untuk reksadana seluruh transaksi difasilitasi oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
 

Catatan risiko

Meski berada dalam pengawasan regulator, produk saham AS, ETF, dan options tetap memiliki risiko: harga dapat berfluktuasi, nilai options bisa menyusut saat jatuh tempo, dan penggunaan leverage meningkatkan eksposur risiko.
 

2. Bybit

Bybit adalah platform exchange crypto global yang berbasis di Dubai yang diawasi oleh regulator internasional, namun belum berada di bawah lisensi OJK. Platform ini menawarkan akses aset crypto dan menjadi salah satu bursa derivatif yang menawarkan futures berjangka (perpetual contracts) dan leverage tinggi.
 

Fitur & keunggulan

  • 500+ coins: Akses ke ratusan aset crypto populer dan altcoin
  • Termasuk perpetual futures dengan leverage hingga 200×
  • Otomatisasi trading dan tiru strategi trader andaOrder Types & Tools: Termasuk Market, Limit, Conditional orders, Trailing Stop, serta tools manajemen risiko.
 
 
Baca: Cara Belajar Crypto secara Cepat dan Mudah 2025


Platform ini cocok bagi trader yang membutuhkan opsi leverage tinggi dan fleksibilitas trading. 
 

Catatan risiko

Risiko pasar cukup tinggi, terutama pada produk derivatif. Ditambah, absennya izin PAKD dari OJK membuat transaksi crypto di Bybit berpotensi menimbulkan persoalan pajak, serta lemahnya perlindungan konsumen.
 

3. Nanovest

Nanovest adalah platform investasi digital yang hadir di Indonesia dan memudahkan akses ke berbagai produk keuangan seperti saham Amerika, crypto, hingga emas digital.
 

Fitur & keunggulan

  • Coins: Lebih dari 300+ aset crypto
  • Features: Mobile/web dengan real-time charts, limit orders, dan price alerts
  • Sub-asset: Tidak menyediakan crypto futures.

Platform ini cocok bagi investasi yang mudah diakses, aman, dan cocok untuk berbagai tingkat investor yang membutuhkan platform investasi multifungsi dan terpercaya.
 

Catatan risiko

Meskipun menawarkan kemudahan dan biaya transaksi rendah, pengguna tetap perlu memperhatikan fluktuasi harga aset crypto, serta potensi biaya tambahan atau syarat lainnya yang perlu diperiksa lebih lanjut melalui pusat bantuan atau panduan layanan.
 

4. Robinhood

Robinhood adalah perusahaan layanan finansial asal Amerika Serikat yang memungkinkan pengguna memperdagangkan instrumen seperti saham, ETF, opsi, futures, dan cryptocurrency, dengan fitur wallet crypto, layanan wealth management, hingga kartu kredit, meski lisensinya khusus untuk AS, Inggris, dan Uni Eropa, dan belum diawasi oleh OJK untuk pasar Indonesia.
 

Fitur & keunggulan

  • Crypto trading & self?custodial wallet: Termasuk wallet crypto yang memungkinkan pengguna memegang aset sendiri (self-custody), tokenized stock derivatives (EU), dan staking (AS).
  • Web & Mobile Trading: Untuk saham, ETF, opsi, crypto, dan futures melalui platform web dan aplikasi mobile.
  • ield/Staking: Tersedia untuk crypto tertentu (ETH, SOL) di AS.
 
 
Baca: Kenapa Harus Punya Aplikasi Bitcoin di 2025? Ini Alasannya


Robinhood cocok untuk investor global yang ingin memanfaatkan kemudahan trading tanpa komisi, akses ke produk derivatif dan crypto canggih, serta inovasi seperti tokenized assets dan AI-powered tools.
 

Catatan risiko

Robinhood belum memiliki izin resmi dari OJK sebagai Pedagang Aset Keuangan Digital (PAKD). Artinya, transaksi melalui platform ini berpotensi menimbulkan masalah terkait kepatuhan pajak maupun perlindungan konsumen bila dilakukan oleh pengguna di Indonesia.
 

5. Binance

Binance adalah platform crypto global yang diawasi oleh regulator internasional, namun belum berada di bawah lisensi OJK. Platform ini dikenal atas ekosistemnya yang lengkap, meliputi spot trading, derivatif, staking, hingga NFT marketplace.
 

Fitur & keunggulan

  • 500+ coins & 1500+ trading pairs.
  • Memungkinkan akses ke token DeFi dan meme, pairing fiat, serta alat likuiditas.
  • Trading tersedia melalui antarmuka web dan aplikasi seluler yang canggih, dengan charting real-time.
  • Mendukung Limit, Market, Stop?Limit, OCO, TWAP, serta futures.

Platform ini cocok untuk investor yang mencari ekosistem crypto all-in-one
 

Catatan risiko

Binance belum mengantongi izin PAKD dari OJK. Artinya, pengguna Indonesia berpotensi menghadapi kendala hukum dan pajak saat bertransaksi crypto di platform ini.
 

Kesimpulan

Meskipun aplikasi crypto di Indonesia menawarkan nilai tambah yang beragam, investor wajib mempertimbangkan keamanan, biaya transaksi, dan kepatuhan regulasi.

Sepanjang 2025, Pluang terlihat menonjol sebagai salah satu platform investasi crypto terdepan berkat ekosistem produk yang lengkap, biaya kompetitif, serta dukungan regulasi yang kuat. Komitmen Pluang terhadap literasi finansial dan penyediaan fitur edukasi juga memperkuat posisinya di pasar, sekaligus merefleksikan arah perkembangan industri investasi digital di Tanah Air.

Penting bagi investor mengevaluasi kebutuhan dan profil risiko sebelum berinvestasi. Manfaatkan edukasi dan akun demo agar siap mengambil keputusan investasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Rosa Anggreati)