Ilustrasi. Foto: Dok MI
Eko Nordiansyah • 20 November 2025 15:30
Jakarta: Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan pembangunan 100 gudang tambahan yang tengah dilakukan mampu menyediakan kapasitas penyimpanan tambahan hingga satu juta ton beras.
?"Estimasinya dengan 100 gudang ini maksimal sampai satu juta ton," katanya di Jakarta, dikutip dari Antara, Kamis, 20 November 2025.
?Ia mengatakan setiap gudang yang akan dibangun memiliki kapasitas bervariasi mulai dari 1.000 ton hingga 7.000 ton, menyesuaikan potensi daerah dan luas lahan persawahan di wilayah masing-masing.
?Penambahan 100 gudang tetap belum mencukupi kebutuhan secara optimal, sehingga perusahaan juga harus menyewa gudang lain sebagai fasilitas tambahan. Selain itu, Bulog tengah menyiapkan pemanfaatan teknologi penyimpanan baru, termasuk penggunaan sistem plastik vakum sebagai alternatif penyimpanan.
?Dari target 100 gudang, sebanyak 50 unit akan dibangun di atas lahan milik Bulog yang sudah tersedia. Lokasi-lokasi tersebut telah disinkronkan bersama Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri dan instansi terkait agar pembangunan tidak tumpang tindih, termasuk di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

(Ilustrasi Gudang Bulog. Foto: Dok istimewa)
?Ahmad mengatakan fasilitas tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat di daerah terpencil, terutama ketika distribusi terhambat kondisi cuaca.
?"Sesuai dengan arahan Presiden, kita akan membangun gudang secepatnya. Harapannya di bulan Maret nanti sudah jadi dan bisa masuk hasil panen. Di panen raya itu sudah bisa masuk ke gudang baru," ujar dia.
?Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan perlu adanya langkah antisipasi lonjakan stok beras dalam satu bulan ke depan, yang diperkirakan mencapai titik tertinggi pada Desember hingga Januari 2026.
??"Perkiraan kami, tiga juta berarti tertinggi selama 57 tahun. Nah, sekarang harus dipersiapkan Februari (2026). Februari sampai April (2026) itu butuh penyerapan tiga juta ton," kata dia.
Kondisi itu, menurut dia, dinilai menjadi tantangan tersendiri karena kapasitas gudang harus disiapkan sejak saat ini. ?Meski demikian, Amran mengaku optimistis Bulog dapat memenuhi kebutuhan serapan beras berbekal pengalaman sebelumnya, serta kesiapan jajaran direksi dan dewan pengawas.