Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid. (Foto: Dok. Komdigi)
Patrick Pinaria • 21 November 2025 19:15
Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, menegaskan pentingnya kolaborasi humas pemerintah sebagai fondasi dalam menjaga kepercayaan publik di tengah derasnya arus informasi digital. Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada Malam Anugerah Media Humas (AMH) 2025 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi), Rabu, 12 November 2025 malam di Jakarta.
Dalam acara yang mengangkat tema 'Kolaborasi Humas, Satu Suara untuk Indonesia Maju', Meutya menekankan bahwa peran humas pemerintah tidak lagi sekadar pelengkap birokrasi, melainkan menjadi bagian dari denyut nadi pembangunan nasional.
"Humas adalah navigator kepercayaan publik dan mercusuar kebenaran di tengah kebisingan informasi," ujar Meutya.
"Tugas kita bukan hanya menyebarkan informasi, tetapi membangun narasi yang substansial, kontekstual, dan berdampak," lanjutnya.
Meutya juga menyampaikan apresiasi terhadap 8.392 pejabat fungsional pranata humas di seluruh Indonesia yang terus bekerja menjaga kredibilitas pemerintah di mata masyarakat.
Menurutnya, konsistensi dan kolaborasi menjadi kunci dalam menjaga tren positif Indeks Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, yang meningkat dari 69,75 pada 2023 menjadi 71,79 pada 2024.
"Kami yakin tren ini akan terus naik. Selama kita konsisten dan berkolaborasi, kita bisa menjadi mercusuar kebenaran yang berdampak nyata bagi masyarakat," tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Menkomdigi juga mengajak seluruh pranata humas untuk memperkuat kolaborasi dalam tiga dimensi utama: vertikal antara pusat dan daerah, horizontal antar instansi, serta kolaborasi dengan ekosistem digital.
"Kolaborasi tidak bisa hanya simbolik. Ia harus konkret, nyata, dan terstruktur agar pesan pemerintah dapat tersampaikan secara efektif dan menyatukan langkah menuju Indonesia Maju," tegas Meutya.

(Foto: Dok. Komdigi)
Sebelumnya, Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media, Fifi Aleyda Yahya, dalam laporannya menyampaikan bahwa AMH 2025 merupakan ajang ke-18 yang digelar sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras insan humas pemerintah. Tahun ini, 154 instansi Pemerintah Pusat dan Daerah, BUMN/BUMD, dan Perguruan Tinggi Negeri berpartisipasi dalam enam kategori lomba: siaran pers (media online), media sosial, penerbitan media internal, kampanye komunikasi publik, website, dan media audiovisual.
"Anugerah Media Humas menjadi wadah silaturahmi dan jejaring luar biasa bagi para insan humas. Dari 190 instansi yang mendaftar, 154 berhasil lolos verifikasi dan dinilai oleh dewan juri independen dari berbagai media nasional dan akademisi," jelas Fifi.
Fifi juga menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan profesionalisme di antara insan humas pemerintah.
"Kita hadir bukan hanya untuk meraih penghargaan, tapi untuk memperkuat sinergi komunikasi publik yang efektif, efisien, dan bermakna," ujarnya.
Acara AMH 2025 turut dihadiri oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria, sejumlah pejabat tinggi Kementerian dan Lembaga, BUMN, Perguruan Tinggi Negeri, dan Pemerintah Daerah, serta para juri dari kalangan pemimpin redaksi media nasional seperti Kompas, Katadata, Rakyat Merdeka, SCTV-Indosiar, dan akademisi.
Di tengah era keterbukaan informasi publik, komunikasi publik menjadi salah satu rujukan utama masyarakat untuk bisa memperoleh informasi resmi, cepat, dan akurat. Konsistensi dalam menjaga kecepatan, kelengkapan, dan kredibilitas informasi menjadi hal menonjol dalam ekosistem komunikasi pemerintah. Sebagai bentuk apresiasi atas performa tersebut, pada kesempatan yang sama, AMH 2025 juga memberikan penghargaan khusus Citra Bakti Negara kepada Sekretariat Dukungan Kabinet.
Malam itu, mewakili Sekretariat Dukungan Kabinet, penghargaan diterima oleh Thanon Aria Dewangga selaku Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Dukungan Kabinet Republik Indonesia.
Berikut daftar pemenang AMH 2025:
1. Kategori Siaran Pers (Media Online):