Siap-Siap Perang Dagang! Ini 3 Negara yang Siap Membalas Tarif Trump

Donald Trump. (EFE)

Siap-Siap Perang Dagang! Ini 3 Negara yang Siap Membalas Tarif Trump

Riza Aslam Khaeron • 4 April 2025 12:48

Jakarta: Pernyataan keras Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai tarif impor disambut dengan kemarahan dari banyak negara. Kebijakan "reciprocal tariffs"—atau tarif timbal balik—yang diumumkan pada Rabu, 2 April 2025, memicu gelombang ancaman balasan.

Negara-negara besar, terutama mitra dagang utama AS, tak tinggal diam. Siapa saja yang menyatakan siap membalas? Dan siapa yang memilih jalur diplomasi?
 

Uni Eropa: Siap Perang dan Targetkan Layanan Digital

Mengutip Al Jazeera pada Kamis, 3 April 2025, juru bicara pemerintah Prancis Sophie Primas menyatakan bahwa Uni Eropa "siap untuk perang dagang". Ia menyebut blok tersebut telah menyiapkan "dua tahap balasan": tahap pertama menyasar produk aluminium dan baja, dan tahap kedua akan mencakup "seluruh produk dan layanan" pada akhir April.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga mengkritik kebijakan Trump sebagai "pukulan besar terhadap ekonomi dunia". Ia menegaskan, "Konsekuensinya akan mengerikan bagi jutaan orang di seluruh dunia," seraya memperingatkan kenaikan harga untuk makanan, transportasi, dan obat-obatan.
 

China: Akan Ambil 'Langkah-Langkah Balasan'

China langsung bereaksi atas tarif AS yang kini totalnya mencapai 54 persen terhadap produk China. Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebut kebijakan tersebut sebagai bentuk "perundungan". Dalam pernyataannya, Beijing menyatakan akan mengambil "langkah-langkah balasan untuk menjaga hak dan kepentingannya sendiri."

Menariknya, menurut Al Jazeera, baik Beijing maupun Taipei untuk sementara berada di posisi yang sama dalam mengecam tarif ini. Taiwan menyebut tarif sebesar 32 persen terhadap produknya sebagai "sangat tidak masuk akal", dan juru bicara kabinet Michelle Lee menegaskan bahwa Taipei "sangat menyesalkan" keputusan Trump.
 
Baca Juga:
Kenapa Indonesia Dikenakan Tarif 32%? Ini Metode Perhitungan Tarif Trump
 

Kanada: Tak Dikenai, Tapi Siap Melawan

Meski Kanada tidak termasuk dalam daftar tarif baru Trump yang diumumkan pada 2 April 2025, mereka sebenarnya telah dikenai tarif sebesar 25 persen untuk seluruh ekspor ke AS yang tidak tercakup dalam perjanjian dagang US-Mexico-Canada (USMCA).

Perdana Menteri Mark Carney tetap menyatakan sikap tegas terhadap kebijakan proteksionis Washington.

"Selama krisis ini, kami harus bertindak dengan tujuan," tulis Carney di media sosial. Ia menegaskan, "Pemerintah saya akan melawan tarif AS," sebagai sinyal bahwa Kanada tetap mempertahankan opsi pembalasan.
 

Negara yang Pilih Menahan Diri: Inggris dan Meksiko

Di sisi lain, ada negara-negara yang memilih menahan diri dan fokus pada diplomasi. Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyatakan bahwa ia akan "menjaga kepala tetap dingin dalam beberapa hari ke depan", menandakan bahwa Inggris belum akan membalas dengan tarif tandingan.

Meksiko juga mengambil langkah serupa. Presiden Claudia Sheinbaum menegaskan bahwa negaranya tidak akan menerapkan "tarif balasan satu lawan satu" dan lebih memilih penyelesaian melalui perundingan.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut tarif Trump sebagai tindakan yang "sama sekali tidak berdasar" dan menegaskan bahwa itu "bukan tindakan seorang sahabat". Meski belum secara eksplisit menyatakan akan membalas, pernyataan tersebut menunjukkan nada konfrontatif dari Canberra.

Respons terhadap tarif Trump terbelah antara perlawanan terbuka dan diplomasi hati-hati. Uni Eropa, China, dan Kanada tampaknya akan memimpin gelombang balasan, sementara Inggris dan Meksiko memilih jalur damai. Namun, dengan banyaknya negara yang merasa dirugikan, konflik dagang berskala global tampaknya tinggal menunggu waktu.

Mengutip Al Jazeera pada Kamis, 3 April 2025, Trump menyebut tanggal 2 April sebagai "hari ketika industri Amerika dilahirkan kembali". Tapi bagi dunia, tanggal ini bisa jadi akan diingat sebagai awal dari babak baru perang dagang global.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)