Wakil Ketua DPD, Tamsil Linrung (tengah). Dok. Istimewa
Achmad Zulfikar Fazli • 25 August 2025 17:59
Jakarta: Wakil Ketua DPD, Tamsil Linrung, menegaskan pentingnya paket insentif municipal bond sebagai stimulus agar pemerintah daerah berani menerbitkan obligasi. Hal itu disampaikan Tamsil dalam Diskusi Tematik bertajuk 'Membaca Arah Arsitektur Anggaran Negara untuk Pembangunan Daerah dalam Bingkai Asta Cita' yang digelar DPD bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia (UMI), Makassar.
Dalam keynote speech, Tamsil menekankan perubahan arsitektur fiskal negara yang ditopang visi Asta Cita harus mendorong daerah agar lebih mandiri. Dia menilai ketergantungan pada Transfer ke Daerah (TKD) sudah tidak relevan, terlebih ketika peluang pembiayaan alternatif terbuka luas.
“Sampai hari ini penerbitan municipal bond nyaris tidak terdengar. Kenapa? Karena ada kesan pemerintah tidak serius mendorong, daerah pun tidak berani melakukan terobosan. Nah ini ketemu, antara yang tidak serius dan tidak berani,” ujar Tamsil dalam keterangannya, Senin, 25 Agustus 2025.
Dia menilai pemerintah pusat harus menyiapkan paket insentif khusus bagi daerah yang berani menerbitkan obligasi. “Pemerintah pusat bahkan bisa bertindak sebagai penjamin. Dengan begitu, tingkat kepercayaan publik dan investor akan meningkat. Ini bisa menjadi jalan kemandirian fiskal daerah,” tegas Tamsil.
Tamsil menjelaskan potensi dana publik yang dapat diserap melalui instrumen ini sangat besar. Dari sektor perbankan, asuransi, dana pensiun, BPJS Ketenagakerjaan, hingga Badan Pengelola Keuangan Haji, jumlahnya mencapai ribuan triliun rupiah.
“Dana itu siap membiayai proyek strategis daerah, seperti sektor energi, pariwisata, air bersih, utilitas bawah tanah, hingga rumah sakit daerah. Tinggal bagaimana kita berani menjemput bola,” ujar Tamsil.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMI, Muhammad Syafi'i Basalamah, menekankan pentingnya sinergi pusat dan daerah dalam kerangka Asta Cita. Menurut dia, pelaksanaan delapan program prioritas Presiden hanya akan optimal jika pemda benar-benar berkomitmen.
“Untuk memperkuat sinergisitas, dibutuhkan penyelarasan pemahaman antara pusat dan daerah. Karena itu, kami merekomendasikan adanya panduan komprehensif cetak biru transformasi daerah berbasis Asta Cita. Dengan cetak biru ini, kepala daerah dapat lebih mudah mengimplementasikan visi Asta Cita sekaligus memaksimalkan efek pengganda ekonomi dari setiap program pembangunan,” jelas Syafi'i.
Baca Juga:
DPD: Anggaran ke Daerah Meningkat Signifikan dalam Skema Asta Cita |