Nelayan Aceh Yang Selamat Menyalami Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Alfarlaky. Dokumentasi/ Istimewa
Aceh Timur: Lima nelayan asal Aceh yang terdampar di Kepulauan Aru, Maluku, akhirnya pulang dengan selamat, setelah berbulan-berbulan bekerja tanpa kontrak dikapal penangkap cumi. Para nelayan ini melarikan diri dengan melompat kelaut yang berjarak delapan mil dari bibir pantai Kepulauan Aru.
Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Alfarlaky, mengatakan kelima nelayan tersebut terdampar di Kepulauan Aru, Maluku pada 6 Agustus 2025.
"Pengalaman pahit berbulan-bulan bekerja tanpa kontrak, diperlakukan tidak manusiawi di kapal penangkap cumi hingga mereka terpaksa lari dari pekerjaan itu," kata Alfarlaky, Senin, 25 Agustus 2025.
Mereka adalah Osama, 23, dan Ahyatul Kamal, 22, warga Kecamatan Birem Bayeun, Kabupaten Aceh Timur, Mohamad Azhar, 22, warga Kecamatan Rantau Selamat,Kabupaten Aceh Timur serta Abdul Asis, 20, dan Ahmad Idrus, 20, keduanya merupakan warga Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh.
Alfarlaky mengatakan kelima nelayan tersebut awalnya berangkat dari Tanjung Priok menuju Merauke, Papua, menggunakan kapal penangkap cumi. Namun ketika tiba di perairan Kepulauan Aru, mereka memilih melompat ke laut sejauh sekitar delapan mil dari bibir pantai.
"Karena keterangan para korban tidak tahan dengan perlakuan tidak manusiawi di atas kapal," ujar Alfarlaky.
Alfarlaky menerangkan bahwa mereka sempat terpisah hingga akhirnya diselamatkan oleh kapal nelayan dari dua desa di kepulauan aru.
"Setelah itu ditampung di rumah salah seorang tokoh masyarakat bernama Pak Rudi. Keluarga mereka kemudian melapor kepada saya bahwa anak-anaknya hilang. Beruntung, salah satu dari mereka sempat mengirim titik koordinat melalui WA ke keluarganya di Rantau Selamat," ungkap Alfarlaky.
Streaming