Program literasi digital dan keuangan untuk Indonesia Timur. Foto: Kedubes Inggris
Fajar Nugraha • 1 March 2025 19:24
Jakarta: Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, bekerja sama dengan mitra lokalnya BerdayaBareng, telah menyelesaikan fase ketiga dan terakhir dari Program Akses Digital 2024 pada 26 Februari 2025 di Palu, Sulawesi Tengah.
Tema tahun ini adalah "Membangun Literasi Digital dan Keuangan Berkelanjutan dengan Kolaborasi Pentaheliks", yang dilaksanakan di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Proyek ini bertujuan untuk membangun komunitas digital dan kreatif yang inklusif di bagian timur Indonesia dengan meningkatkan keterampilan digital dan akses teknologi bagi komunitas marjinal.
Penutupan proyek ini menyampaikan beberapa agenda yaitu diskusi panel multi-pemangku kepentingan tentang ‘Praktik Baik Program Pemberdayaan dalam Literasi Digital dan Keuangan; Meraih Peluang Karir Global di Era Digital’; serta diskusi kelompok terfokus tentang memperkuat kolaborasi pentaheliks untuk pemberdayaan, literasi digital, dan literasi keuangan yang berkelanjutan. Forum ini juga mempertemukan berbagai pemangku kepentingan lintas disiplin, termasuk perwakilan pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil (OMS), akademisi, dan pemilik bisnis.
Pemerintah Inggris telah mendanai proyek ini sebesar 100.000 Poundsterling atau sekitar Rp2 miliar melalui Program Akses Digital. Sejak Juli hingga November 2024, program ini melibatkan 533 penerima manfaat dari berbagai latar belakang seperti mahasiswa, (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) UMKM, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan masyarakat marjinal lainnya.
Setelah mengikuti pelatihan intensif, 100 peserta terbaik dipilih untuk menjadi fasilitator program. Pada Desember 2024, para fasilitator ini membentuk organisasi komunitas kecil di wilayah mereka dan terlibat langsung dengan komunitas untuk menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh. Sebagai hasilnya, 19 organisasi komunitas digital inklusif telah terbentuk. Secara keseluruhan program ini telah menjangkau 672 penerima manfaat di Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sebuah upacara kelulusan diadakan sebagai bagian dari acara untuk merayakan pencapaian para fasilitator.
Kolaborasi Program Akses Digital Inggris dengan BerdayaBareng telah mengarah pada pembentukan komitmen bersama antara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Sulawesi Tengah dan BerdayaBareng untuk meningkatkan literasi keuangan dan mempromosikan inklusi keuangan, memperkuat upaya bersama untuk pemberdayaan ekonomi yang lebih besar di Sulawesi Tengah.
“Program Akses Digital Pemerintah Inggris terus meningkatkan akses digital bagi komunitas yang terpinggirkan di seluruh Indonesia. Inisiatif ini menyoroti komitmen kami untuk mempromosikan penggunaan akses digital yang terjangkau, inklusif, aman, dan terlindungi guna membantu membangun pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey.
"Tonggak pencapaian ini menunjukkan keberhasilan kolektif sebagaimana kami meningkatkan kolaborasi dengan Indonesia untuk mendorong ekosistem digital yang inklusif," imbuh Dubes Jermey.
Sementarar Pratiwi Hamdhana AM, Co-founder BerdayaBareng, mengatakan,"Fase ketiga dari Program Akses Digital 2024 adalah bukti konkret bahwa pelatihan digital dan pemberdayaan dapat memberikan dampak yang berkelanjutan bagi komunitas."
"Dengan fasilitator yang melatih komunitas lokal, kami telah menciptakan efek domino yang memperluas manfaat program ini. Harapan kami adalah model ini dapat menjadi inspirasi bagi pihak lain yang ingin membangun ekosistem digital yang inklusif dan kompetitif," sebut Pratiwi.
Adapun penerima manfaat dan fasilitator Program Akses Digital, Nur Hidayat Koho, mengatakan dirinya sangat bersyukur dapat menjadi peserta dalam Program Akses Digital.
Dia mengaku mendapatkan wawasan yang sangat berharga tentang kepemimpinan, fasilitasi, dan pengembangan masyarakat.
Bagi Nur Hidayat, pengalaman ini tidak hanya memberdayakan tetapi juga menginspirasi untuk mengambil langkah-langkah nyata di desa saya di Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Dengan menerapkan keterampilan dan pengetahuan yang telah diperoleh, Nur berharap dapat mengangkat komunitas saya, menciptakan lingkungan di mana kita dapat berkembang bersama dan saling mendukung.
"Bersama-sama, kita dapat menciptakan perubahan yang berkelanjutan, dan saya sangat senang untuk membagikan apa yang telah saya pelajari kepada orang lain," pungkasnya.