Tukang Pijat Naik Haji, Bantu Jemaah yang Kelelahan di Tanah Suci

Rochmad Munandar, 56, tukang pijat bersama istrinya, Yuli Khotimah. (Dok: Humas PPIH Surabaya)

Tukang Pijat Naik Haji, Bantu Jemaah yang Kelelahan di Tanah Suci

Amaluddin • 16 June 2025 22:10

Surabaya: Rochmad Munandar, 56, seorang tukang pijat asal Surabaya, Jawa Timur, tak kuasa menahan haru saat tiba di Asrama Haji Surabaya, Senin petang, 16 Juni 2025. Bersama istrinya, Yuli Khotimah, ia baru saja menuntaskan ibadah haji.

“Alhamdulillah, saya dan istri bisa memenuhi panggilan Allah tahun ini,” kata Rochmad.

Menariknya, perjalanan haji Rochmad tidak hanya menjadi momen ibadah pribadi, tetapi juga menjadi ajang berbagi kebaikan. Dengan keterampilan pijat yang ia pelajari dari sang kakek sejak duduk di bangku SMP, Rochmad justru banyak membantu sesama jemaah yang mengalami kelelahan atau gangguan fisik selama di Tanah Suci.

“Banyak yang minta dipijat, baik di Madinah maupun di Makkah. Saya pernah memijat di Masjidil Haram, bahkan sampai ke Tower Zam-Zam,” ujarnya.

Rochmad memulai profesinya sebagai tukang pijat profesional sejak SMA dan membuka praktik pada 1998. Ia tak pernah mematok tarif pasti, pasien dipersilakan membayar seikhlasnya. Dari hasil itu, ia bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga dan mulai menabung untuk haji.

“Setiap hari bisa dapat dua sampai empat pasien. Hasilnya langsung saya serahkan ke istri untuk dibagi, sebagian ditabung untuk haji,” katanya.

Baca: 

Jemaah Haji Embarkasi Makassar Tampil Mentereng Saat Tiba di Tanah Air


Tahun 2012, keinginannya untuk berhaji diwujudkan dengan mendaftar bersama sang istri, yang dulunya adalah pengajar Bahasa Hongkong. Butuh waktu 12 tahun hingga akhirnya mereka berangkat ke Tanah Suci, pada 2025.

Di tengah ibadah haji, Rochmad tetap menggunakan keahliannya untuk membantu jemaah lain, termasuk tokoh-tokoh seperti artis Arie Untung dan Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Muchlis Hanafi.

“Saya hanya memijat di waktu-waktu luang, jadi tidak mengganggu ibadah,” ujarnya.

Yang paling membekas bagi Rochmad adalah saat membantu seorang jemaah yang telah sakit selama 10 tahun. “Sudah berobat ke mana-mana tapi belum sembuh. Alhamdulillah, setelah saya bantu, berangsur membaik. Itu semua karena izin Allah,” kenangnya.

Bagi Rochmad, haji bukan sekadar ibadah, tapi juga pengabdian menghadirkan manfaat bagi sesama dengan keahlian yang ia miliki. Kini, ia dan istri berharap semoga ibadah hajinya mabrur, dan anak-anaknya kelak juga diberi kesempatan menjejakkan kaki di Tanah Suci.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)