Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut. ANTARA/Karel A Polakitan
Silvana Febiari • 10 November 2025 15:09
Manado: Ketua Pos Pengamatan Gunung Api (PGA), Yudia P Tatipang mengatakan dari kawah dua (utara) Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut), sering terdengar suara gemuruh. Intensitas suara tersebut berkisar dari lemah hingga sedang.
"Gemuruh dari kawah dua tersebut menandakan adanya pelepasan energi. Itu (suara gemuruh), sering terdengar," kata Yudia Tatipang, dikutip dari Antara, Senin, 10 November 2025.
Dari aktivitas kegempaan yang terekam pada Minggu, 9 November 2025, yaitu sebanyak 145 kali gempa embusan dengan amplitudo: 7.5-50 milimeter selama 25.17-30.13 detik, lima kali gempa tremor non-harmonik dengan amplitudo: 20-30 milimeter selama 49.31-71.86 detik.
Terekam juga tremor harmonik sebanyak empat kali, dengan amplitudo: 20-25 milimeter, durasi 54.12-60.73 detik, dua kali
gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo: 10-15 milimeter, durasi: 6.17-7.06 detik, tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo: 20-50 milimeter, S-P: 13.86-54.47 detik, durasi: 87.96-4665.56 detik.
"Tingkat aktivitas Gunung Karangetang Level II (Waspada)," kata Yudia menambahkan.
Dia berharap warga di Pulau Siau mematuhi sejumlah rekomendasi keselamatan, termasuk agar masyarakat, pengunjung, dan wisatawan tidak mendekati atau melakukan pendakian di area berbahaya. Zona prakiraan bahaya mencakup radius 1,5 kilometer dari puncak Kawah Dua (utara) dan Kawah Utama (selatan), serta area perluasan sektoral ke arah barat daya dan selatan sejauh 2,5 kilometer.
.jpg)
Gunung Karangetang di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulut. ANTARA/Karel A Polakitan
Mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari penumpukan material lava sebelumnya. Sebab, kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor selatan, tenggara, barat dan barat daya.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak diharapkan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan. Ancaman ini juga mencakup
banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke wilayah pantai.