Bukan Bertanding, Saatnya UMKM Bersanding dengan Ritel Modern

Ketua Umum DPP Aprindo Solihin. Foto: MTVN/Yurike.

Bukan Bertanding, Saatnya UMKM Bersanding dengan Ritel Modern

Yurike • 5 November 2025 12:09

Jakarta: Hari Ritel Nasional 2025 bukan sekadar perayaan, tetapi jadi momentum konsolidasi antara ritel modern dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Perayaan ini juga menjadi tempat area business matching, yang menjadi lokasi para UMKM terkurasi berdiskusi dan menjajaki peluang kerja sama dengan jaringan ritel modern anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Ratusan pelaku UMKM binaan, peritel anggota Aprindo, mahasiswa dan mitra usaha, menghadiri seminar yang menjadi rangkaian Road to Hari Ritel Nasional (HRN) 2025. Acara yang resmi dibuka sejak Selasa, 4 November 2025 hingga Kamis, 6 November 2025 di Lodan, Ancol, Jakarta Utara ini diikuti 300 orang dengan mengusung kolaborasi antara pelaku ritel modern, UMKM, dan mitra strategis di bidang keuangan serta teknologi digital.

"Kita mengadakan juga business matching. Kita undang para buyer-buyer dari retail untuk hadir di sini, dan kita sudah melakukan kurasi. Artinya kalau kita kurasi, kita sudah menyeleksi produk-produk yang memang layak untuk ditempatkan di gerai-gerai retail kita," kata Ketua Umum DPP Aprindo Solihin, di UBM Hall, Lodan, Ancol, Jakarta Utara, Selasa, 4 November 2025.

Aprindo saat ini mempunyai anggota lebih dari 90 ribu gerai di seluruh Indonesia. Menurut dia, business matching ini merupakan kesempatan para pengusaha UMKM atau produknya untuk bisa dibantu dipasarkan melalui gerai-gerai yang menjadi anggota Aprindo.

"Hakikat bisnis retail yaitu, pelayanan dan efisiensi. Yang bisa memberi pelayanan yang baik dengan tingkat efisiensi tertinggi. Jangan sampai ada konsumen datang kepada kita mencari barang, mau beli barang, barang tidak ada. Itu bentuk pelayanan. Kita harus siap," kata Solihin.
 




Ketua Umum DPP Aprindo Solihin. Foto: MTVN/Yurike.
 

UMKM bersanding dengan ritel modern


Solihin berharap ke depan ekosistem ritel yang kolaboratif dapat terbangun, yakni UMKM bersanding, bukan bersaing, dengan ritel modern.

"HRN 2025 menjadi bukti Aprindo membuka ruang seluas-luasnya bagi UMKM untuk naik kelas melalui pendampingan, business matching, dan program pelatihan yang bahkan kita mulai sejak Juli 2025 hingga nanti puncaknya 11 November," kata Solihin.

Business matching ini melibatkan para pelaku UMKM yang lolos kurasi di tahap sebelumnya dengan 25 perusahaan anggota Aprindo. Sebelumnya, para peserta mengikuti Kelas Online UMKM sebanyak tujuh seri yang berjumlah hampir seribu orang peserta. Sebanyak 90 orang peserta lolos kurasi administrasi dan peserta yang masuk ke proses berikutnya sebanyak 70 UMKM. Sebanyak 40 UMKM peserta business matching akan dikurasi langsung oleh 25 anggota peritel Aprindo di dalam acara ini. Sementara sisanya 30 UMKM Luar Jabotabek diagendakan di wilayah Aprindo cabang terdekat.

Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan, Septo Soepriyatno, mengatakan pemerintah turut mendukung digitalisasi pelaku UMKM. Hal ini agar para pelaku UMKM bisa berjualan secara daring.

"Banyak sekali program-program yang dilakukan oleh Kementerian Lembaga. Bagaimana produk UMKM bisa difasilitasi diberikan aksesnya ke toko swalayan. Bagaimana mereka bisa berjualan secara online bersama dengan asosiasi e-commerce Indonesia. Ini peluang bagi UMKM agar bisa meningkatkan kemampuannya untuk menjual produknya melalui e-commerce," kata Septo.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)