Ghazala Hashmi (tengah) jadi perempuan Muslim pertama yang jadi Wakil Gubernur di Virginia. Foto: The Washington Post
Virginia: Partai Demokrat mencatat sejarah baru di Amerika Serikat (AS) setelah Abigail Spanberger diproyeksikan memenangkan pemilihan gubernur negara bagian Virginia.
Mantan anggota kongres sekaligus agen CIA itu mengalahkan lawannya dari Partai Republik, Wakil Gubernur Winsome Earle-Sears, dalam pemilihan yang diawasi ketat dan dianggap sebagai indikator arah politik nasional menjelang pemilu paruh waktu tahun depan.
Tidak hanya Spanberger yang mencetak sejarah, sesama kandidat dari Partai Demokrat Ghazala Hashmi juga diproyeksikan memenangkan kursi letnan gubernur, mengalahkan kandidat Republik John Reid.
Kemenangan Hashmi menjadikannya perempuan Muslim pertama yang terpilih untuk jabatan tingkat negara bagian di AS. Selain di Virginia, Partai Demokrat juga meraih kemenangan di New Jersey dan New York City, yang untuk pertama kalinya memilih
Zohran Mamdani sebagai wali kota Muslim.
Komite Nasional Demokrat menyebut kemenangan Spanberger dan Hashmi sebagai penolakan tegas terhadap kepemimpinan korup dan egois kubu Trump.
Kemenangan Spanberger menjadi momen penting karena Virginia dikenal sebagai negara bagian yang kepemimpinannya kerap berganti antara Demokrat dan Republik. Hasil di Virginia dianggap sebagai cerminan penolakan terhadap kebijakan mantan Presiden Donald Trump, terutama di wilayah yang banyak dihuni pegawai federal yang terdampak pemotongan anggaran besar-besaran.
Dalam pidato kemenangannya, Spanberger menyampaikan pesan persatuan kepada para pendukungnya.
“Malam ini, kita mengirimkan pesan kepada seluruh dunia,” ujarnya pada Selasa malam, 4 November 2025, dikutip dari
Anadolu, Rabu 5 November 2025.
Ia menambahkan bahwa warga Virginia telah memilih pragmatisme di atas kepentingan partai dan negara bagian kita di atas kekacauan. Spanberger juga menyebut kemenangannya bisa menjadi contoh bagi negara bagian lain.
Spanberger akan menggantikan Glenn Youngkin dari Partai Republik yang telah memimpin selama empat tahun terakhir. Dalam kampanyenya, ia menyoroti dampak ekonomi dari kebijakan pemotongan anggaran pemerintah federal yang memengaruhi lapangan kerja di Virginia. Ia juga menekankan agenda peningkatan keterjangkauan biaya hidup sebagai fokus pemerintahannya mendatang.
(Keysa Qanita)