Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva siap lawan tarif Trump. Foto: Brics Brasil
Fajar Nugraha • 11 July 2025 16:20
Brasilia: Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyatakan akan mengupayakan solusi diplomatik terhadap ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memberlakukan tarif sebesar 50 persen terhadap ekspor Brasil. Namun Lula memperingatkan bahwa negaranya siap membalas secara setimpal jika tarif itu benar-benar diterapkan pada 1 Agustus mendatang.
“Kita akan mencoba bernegosiasi terlebih dahulu, tetapi jika tidak ada negosiasi, hukum resiprositas akan diterapkan,” kata Lula dalam wawancara dengan Record TV. Ia merujuk pada undang-undang baru yang disahkan Kongres Brasil yang memberi wewenang kepada presiden untuk membalas hambatan dagang secara langsung.
Seorang diplomat Brasil yang enggan disebutkan namanya mengatakan pemerintah kemungkinan tidak akan mengumumkan langkah balasan hingga tarif tersebut benar-benar berlaku.
“Kita masih punya waktu sampai 1 Agustus,” ujarnya.
Mengutip dari Channel News Asia, Jumat, 11 Juli 2025, tarif tersebut diumumkan Trump melalui surat kepada Lula yang dipublikasikan Rabu, 9 Juli 2025. Dalam suratnya, Trump mengaitkan tarif tersebut dengan proses hukum yang sedang berlangsung terhadap mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Trump menyebut Bolsonaro sebagai korban “perburuan politik” terkait tuduhan kudeta pascapemilu 2023.
Menanggapi hal itu, Lula mengecam Bolsonaro dan putranya, Eduardo Bolsonaro, yang disebutnya aktif melobi pemerintahan Trump di AS.
“Mantan presiden Republik itu seharusnya bertanggung jawab, karena ia mendukung pengenaan tarif ini. Bahkan, anaknya yang mempengaruhi Trump untuk menerapkan kebijakan tersebut,” kata Lula.
Sementara itu, Bolsonaro dalam pernyataan media sosial menyatakan bahwa ia menerima surat dari Trump dengan “rasa tanggung jawab”, dan menyebut kebijakan tarif itu merupakan dampak dari menjauhnya Brasil dari prinsip kebebasan. “Ini tidak akan terjadi jika saya masih menjabat,” tulisnya.