Dampak Program Sekolah Rakyat, Siswa SLBN A Pajajaran Harus Beradaptasi di SLB Cicendo Bandung

Siswa siswi SLBN A Pajajaran melakukan proses pengenalan ruangan di SLB Cicendo setelah direlokasi sementara dampak dari program sekolah rakyat. Metrotvnews.com/ Roni Kurniawan

Dampak Program Sekolah Rakyat, Siswa SLBN A Pajajaran Harus Beradaptasi di SLB Cicendo Bandung

Roni Kurniawan • 20 May 2025 15:33

Bandung: Pelajar Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) A Pajajaran mulai melakukan pengenalan lingkungan di tempat relokasi sementara di SLB Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat. Mereka terpaksa harus beradaptasi kembali karena ruangan kelas di SLBN dibongkar untuk pembangunan gedung program sekolah rakyat.

Wakil Ketua Komite Orang Tua SLBN A Pajajaran, Tri Bagyo, mengatakan terdapat 45 siswa yang relokasi sementara ke SLB Cicendo selama proses pembangunan sekolah rakyat. Para siswa tersebut pun saat ini masih melakukan proses pengenalan lingkungan di tempat baru mereka sejak Senin kemarin, 19 Mei 2025.

"Jadi sejak kemarin itu dilakukan orientasi mobilitas, pengenalan lingkungan, acrivity dan daily living. Ini dilakukan untuk mengenali mengenali ruangan satu ke ruangan lain, lorong-lorong yang sekiranya berbahaya, termasuk toilet, ruang aula, itu dilakukan orientasi pengenalan," kata Tri di SLB Cicendo Bandung, Selasa, 20 Mei 2025.
 

Baca: 200 Sekolah Rakyat Bakal Dibangun, 63 Beroperasi Juli 2025
 
Diakui Tri, proses pengenalan lingkungan tersebut akan dilakukan secara bergelombang dari 45 siswa yang direlokasi sementara saat ini. Hal itu dikarenakan ketersediaan guru yang membimbing para siswa terbatas, sehingga dilakukan secara bergantian setiap harinya.

"Untuk yang kemarin melakukan orientasi hari ini itu 18, jadi kalau nanti kan itu kan bergiriran. Jadi dilakukan secara bergelombang untuk pengenalan lingkungan," bebernya.

Hal itu pun yang menyebabkan kegiatan belajar mengajar belum bisa dilakukan. Akan tetapi, lanjutnya, dalam pengenalan lingkungan kerap diselipi dengan materi pelakaran yang berkaitan saat diruangan tertentu.

"Ada beberapa yang bisa diselipkan belajarnya di beberapa lokasi yang kita gunakan misalnya era sekolah yang lama halaman seperti apa dan seterusnya," ungkapnya.

Tri mengaku mendapatkan informasi bahwa para siswa tersebut bakal melakukan kegiatan belajar mengajar di SLB Cicendo sekitar 2 hingga 3 bulan kedepan. Sehingga pengenalan lingkungan menjadi hal yang paling penting dilakukan.

"Untuk anak-anak yang kelompok MDVI, Multiple Disability Visual Impair, itu yang double LZ, minggu ini sedang diliburkan. Itu karena untuk kelompok siswa yang perlu penanganan khusus, perlu perhatian, perlu pengamatan dan pendampingan secara intensif. Karena kan untuk mobilitasnya tidak bisa satu guru," ungkapnya.

Sebelumnya siswa-siswi SLBN A Pajajaran Kota Bandung cemas setelah ruang kelas mereka dibongkar secara mendadak untuk pembangunan program sekolah rakyat dan membuat orang tua serta guru geram. 

Mereka pun membuat video keluhan kepada Presiden Prabowo Subianto dengan harapan bisa mendengar jeritan hati anak-anak berkebutuhan khusus yang merasa terpinggirkan. Video tersebut pun menjadi viral di media sosial.

"Pak Presiden, Pak Prabowo, presiden kami, kami mendukung sekolah rakyat, tapi jangan usir kami, tempat belajar anak kami, tapi jangan hancurkan masa depan kami, tapi jangan bongkar sekolah kami, kami ingin anak kami belajar berkarya dan bermain di tempat ini. Kami ingin tetap belajar di SLBN A Pajajaran," kata para siswa hingga orang tua dalam video.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Deny Irwanto)