Ilustrasi. MI/Susanto.
Mohamad Farhan Zhuhri • 2 February 2025 21:46
Jakarta: Hari kedua Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta memaksimalkan penyemaian untuk mereduksi risiko bencana akibat cuaca ekstrem. Fokusnya pada wilayah Barat hingga Utara Jakarta.
Pada pelaksanaan OMC ini, BPBD Jakarta bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) serta PT Rekayasa Atmosphere Indonesia (PT RAI).
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Budi Harsoyo mengatakan peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Jawa lantaran peningkatan kelembapan udara di Indonesia akibat penguatan Monsun Asia serta fenomena seruakan dingin atau cold surge yang teridentifikasi berada pada kategori signifikan dan pengaruh dari fenomena La Nina.
"Untuk wilayah tropis, fenomena La Nina yang berstatus lemah cenderung meningkatkan curah hujan," kata Budi dalam keterangannya, Minggu, 2 Februari 2025.
Selain itu, fenomena Madden-Julian Oscillation (MJO) yang hari ini aktif di wilayah barat Indonesia, bersama gelombang atmosfer ekuator lainnya seperti Rossby Ekuator dan Kelvin, mendukung pembentukan awan konvektif yang berpotensi memicu hujan lebat.
Baca juga: BMKG Deteksi 3 Bibit Siklon Tropis Muncul di Indonesia |