BGN Bentuk Tim Khusus Perbaikan MBG

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. Metrotvnews.com/Kautsar Prabowo

BGN Bentuk Tim Khusus Perbaikan MBG

Kautsar Widya Prabowo • 25 September 2025 14:51

Jakarta: Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim khusus untuk menyelidiki dugaan keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaporkan menimpa ribuan anak. Tim ini berfungsi memberikan second opinion.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan tim khusus dibutuhkan agar publik segera memperoleh penjelasan. Pendekatan ini diharapkan meredam spekulasi dan memberi kepastian arah penanganan di lapangan.

“Kami membentuk tim khusus agar masyarakat mendapat penjelasan awal yang kredibel tanpa mengganggu otoritas BPOM. Diharapkan isu-isu tidak berdasar bisa ditekan dan arah penanganan di lapangan menjadi jelas,” kata Dadan, dalam keterangan tertulis, Kamis, 25 September 2025.



Sementara itu, Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengatakan Unit Pelaksana Teknis BPOM di daerah telah bergerak dan berkoordinasi langsung dengan Badan Gizi. Hal ini untuk menginvestigasi akar masalah dari kasus keracunan MBG. 

“Unit Pelaksanaan Teknis kami, sudah berkoordinasi dengan Badan Gizi untuk mencari tahu proses apa yang terjadi, kenapa terjadi," ujar Taruna di Auditorium Gedung Merah Putih BPOM.
 

Baca Juga: 

Penambahan Dapur Baru MBG Diminta Disetop hingga Persoalan SLHS Tuntas


Hal senada disampaikan Wakil Kepala BGN, Nanik S Deyang. Dia menjelaskan terkait kasus keracunan paket MBG di Garut yang disebut mencapai 500-an pelajar. Berdasarkan hasil pengecekan dan data dari pihak kepolisian serta rumah sakit, total yang keracunan MBG di Garut mencapai 150 pelajar. 

"Ditulis 400-500 sekian gitu, ternyata sudah saya cek benar dan saya sudah dapat data dari polisi, dari rumah sakit, 150 (pelajar). Sebanyak 120 dari 150 pelajar itu sudah dapat dipulangkan," ujar Nanik.

Permintaan Maaf

Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menyampaikan permohonan maaf atas insiden keracunan massal yang diduga terjadi akibat konsumsi MBG di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Insiden tersebut menyebabkan ratusan siswa harus menjalani perawatan medis.

"Kami minta maaf dan turut prihatin atas kejadian ini. BGN bersama seluruh pihak terkait terus bekerja keras memastikan penanganan kesehatan terbaik serta melakukan investigasi menyeluruh atas insiden ini," ucap Khairul. 

Anggota tim investigasi terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan profesional kesehatan yang berpengalaman dalam investigasi keamanan pangan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)