Lestari Moerdijat Dorong Perajin Ukir Jepara Tingkatkan Pemahaman HAKI

Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie). Foto: Dok Metrotvnews.com

Lestari Moerdijat Dorong Perajin Ukir Jepara Tingkatkan Pemahaman HAKI

Arga Sumantri • 22 April 2025 21:02

Jepara: Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan para perajin ukir dan pengusaha mebel Jepara harus memahami aspek hukum terkait Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Ini penting agar mampu bersaing secara sehat di tingkat global.

"Dalam persaingan global saat ini, aspek HAKI dalam konteks produksi, termasuk mebel dan karya ukir, merupakan aspek yang krusial dalam upaya pengembangan usaha," kata Lestari dalam acara Young Entrepreneurship Mentoring Program yang diselenggarakan secara daring, Selasa, 22 April 2025.

Menurut Lestari, perkembangan desain karya ukir dan mebel di Jepara saat ini banyak dipengaruhi permintaan pasar. Para perajin dan produsen mebel menghasilkan produk berdasarkan desain yang diminta oleh konsumen.

Kondisi tersebut, kata dia, menyebabkan para perajin dan produsen mebel Jepara rawan digugat pihak lain. Sebab, desain karya mereka kerap mirip dengan produk yang sudah terdaftar di HAKI.

"Upaya untuk meningkatkan pemahaman terkait HAKI bagi para perajin ukir dan mebel harus konsisten dilakukan," ujar Rerie, sapaannya.
 

Baca juga: Butuh Konsistensi Dukungan untuk Tingkatkan Peran Perempuan di Bidang Politik

Anggota Komisi X DPR Dapil Jawa Tengah II itu menekankan langkah untuk mewujudkan perlindungan berbagai karya dan produk dari Jepara merupakan bagian dari upaya pelestarian Jepara sebagai Kota Ukir Dunia yang menghasilkan beragam produk. 

"Butuh kemauan kuat semua pihak untuk melestarikan identitas dan meningkatkan pemahaman nilai-nilai budaya yang kita miliki, agar bisa diwariskan kepada generasi penerus," ujar Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.

Sementara itu mitra pada Assegaf Hamzah & Partners, Dewi Soeharto, mengungkapkan pemahaman para perajin ukir dan pengusaha mebel terkait HAKI tidak semata memperkuat aspek perlindungan. Kekuatan hukum HAKI berbagai hasil karya ukir dan produk mebel juga bisa menghasilkan dampak ekonomi. Bahkan, HAKI sebuah produk bisa menjadi jaminan dalam proses bisnis. 

Jurnalis senior Saur Hutabarat berpendapat semakin berkembangnya teknologi, semakin mudah terjadi migrasi intelektual. Ia mengatakan melakukan migrasi intelektual memang jauh lebih mudah daripada menciptakan dengan ide original. 

"Namun, migrasi intelektual rawan pelanggaran hukum terhadap hak kekayaan intelektual," ujar Saur.

Saur puin menilai upaya untuk meningkatkan pemahaman terkait HAKI bagi para perajin dan produsen mebel merupakan langkah penting untuk menghindari hasil karya yang diproduksi melanggar hukum.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)