Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP2JH Daker Madinah, Didit Sigit Kurniawan. Foto: Media Center Haji (MCH).
Misbahol Munir • 31 May 2025 08:30
Makkah: Tim Lansia, Disabilitas, dan Penanganan Krisis Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP2JH) telah mematangkan kesiapan untuk menghadapi potensi padatnya pergerakan jemaah di kawasan Mina dan Jamarat. Pasalnya, puncak ibadah haji, wukuf di Arafah, akan berlangsung lima hari lagi, tepatnya pada Kamis, 5 Juni 2025.
Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP2JH Daker Madinah, Didit Sigit Kurniawan, menegaskan, seluruh tim sudah siap siaga dengan skema khusus untuk melayani jemaah berisiko tinggi. Skema utama yang diterapkan adalah evakuasi estafet, di mana jemaah yang mengalami kelelahan atau butuh bantuan akan didorong dari satu pos ke pos lainnya.
Didit menjelaskan, ambulans yang digunakan sudah dilengkapi fasilitas mini-ICU. Persiapan yang dilakukan diyakini siap menangani pasien gawat darurat.
"Ambulans ini akan memecah massa dengan sirine dan didampingi Askar supaya bisa melewati jalur padat," ungkap Didit di Makkah, Sabtu, 31 Mei 2025.
Untuk kasus kelelahan ringan, jemaah biasanya cukup dibawa ke tenda teduh untuk istirahat dan pemulihan. Dia menyampaikan, tenda-tenda sudah disiapkan untuk mengatasi keluhan ringan jemaah tersebut.
Baca juga:
Jemaah Calon Haji Diimbau Mengukur Diri Jelang Wukuf di Arafah |