Ilustrasi. Foto: Freepik.
Jakarta: Dalam dunia trading kripto, Crypto Fear and Greed Index sering menjadi acuan untuk memahami sentimen pasar. Crypto Fear and Greed Index ini dibuat oleh Alternative.me yang mengadaptasi konsep dari Fear and Greed Index milik CNNMoney untuk pasar saham.
Dikutip dari Pintu Academy, indeks ini memiliki rentang skor dari 0 hingga 100 dan menggambarkan emosi investor, khususnya untuk Bitcoin.
Arti dari Crypto Fear and Greed Index
Skor rendah antara 0 hingga 49 menandakan pasar sedang berada dalam fase
fear atau ketakutan, dimana harga cenderung
undervalued dan ini bisa menjadi momen yang tepat untuk membeli atau buy the dip.
Sebaliknya, skor tinggi antara 50 hingga 100 menunjukkan fase
greed atau keserakahan, yang berarti harga bisa dinilai terlalu tinggi dan berpotensi mendekati koreksi atau akhir dari periode
bullish.
(Ilustrasi Crypto Fear and Greed Index. Foto: Dok istimewa)
Cara kerja Crypto Fear and Greed Index
Cara kerja indeks ini didasarkan pada lima komponen utama:
- Volatilitas harga
- Momentum dan volume perdagangan.
- Aktivitas media sosial.
- Dominasi Bitcoin di pasar kripto.
- Tren pencarian di Google.
Misalnya, jika volatilitas tinggi dan volume penjualan meningkat, ini bisa menandakan pasar sedang berada dalam fase
fear. Sebaliknya, lonjakan interaksi media sosial atau dominasi Bitcoin yang meningkat bisa menandakan pasar sedang berada di fase
greed.
Meski berguna untuk memahami sentimen pasar, perubahan pada indeks bisa terjadi dengan cepat akibat volatilitas harga Bitcoin. Oleh karena itu, sebaiknya jangan hanya mengandalkan
Fear and Greed Index dalam mengambil keputusan investasi.
Kombinasikan dengan analisis teknikal dan fundamental untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap. Dengan memahami indeks ini, kamu bisa menyusun strategi
trading yang lebih baik, mengetahui kapan harus membeli saat pasar sedang takut atau menjual saat pasar sedang serakah.