Korban Tewas Banjir Bandang di Pakistan Jadi 688 Orang, 200 Hilang

Banjir akibat hujan deras melanda sejumlah wilayah di Pakistan. (Anadolu Agency)

Korban Tewas Banjir Bandang di Pakistan Jadi 688 Orang, 200 Hilang

Willy Haryono • 19 August 2025 14:51

Islamabad: Tim penyelamat yang dibantu militer dan relawan lokal pada Senin kemarin terus melakukan pencarian korban di wilayah barat laut Pakistan setelah banjir bandang meluluhlantakkan sejumlah desa, jembatan, dan berbagai infrastruktur.

Banjir yang melanda Provinsi Khyber Pakhtunkhwa sejak Jumat lalu itu telah menewaskan sedikitnya 368 orang dalam empat hari terakhir. Dengan tambahan tersebut, total korban jiwa dalam bencana banjir bandang ini mencapai 688 orang.

Otoritas Manajemen Bencana melaporkan sedikitnya 18 orang tewas dalam banjir terbaru yang dipicu hujan monsun deras.

Dalam konferensi pers di Islamabad, Kepala Badan Manajemen Bencana Nasional (NDMA) Letjen Inam Haider menyampaikan bahwa sejak akhir Juni sekitar 1.000 orang mengalami luka-luka akibat insiden terkait hujan deras dan banjir di berbagai wilayah Pakistan. Ia menambahkan, otoritas setempat sedang berupaya membersihkan jalur transportasi serta memulihkan aliran listrik di daerah terdampak.

Hujan deras masih mengguyur ibu kota provinsi Peshawar serta distrik Swabi dan Noshehra. Gelombang monsun terbaru juga mulai menghantam distrik Buner, Swat, Shangla, dan Mansehra yang sebelumnya sudah porak-poranda akibat banjir.

Di Provinsi Balochistan, dua gadis dilaporkan meninggal pada Senin setelah hujan deras melanda distrik Harnai.

Pemerintah daerah khawatir jumlah korban akan terus bertambah. Juru bicara pemerintah Khyber Pakhtunkhwa, Faraz Mughal, menyebutkan setidaknya 200 orang masih hilang, mayoritas berasal dari distrik Buner, wilayah paling parah dengan 220 kematian yang sudah dikonfirmasi sejak Jumat.

“Situasinya sungguh mengerikan. Tidak ada yang tersisa selain tumpukan puing dan bongkahan batu besar yang terbawa arus banjir,” ujar Fazal Maabood dari Yayasan Al-Khidmat, salah satu lembaga bantuan terbesar di Pakistan, kepada Anadolu di Buner.

Ia menjelaskan, tim penyelamat bersama relawan masih berupaya menemukan korban hilang yang diduga tertimbun reruntuhan, meski proses pencarian terkendala hujan deras dan kondisi geografis pegunungan.

Selain NDMA dan Yayasan Al-Khidmat, sejumlah organisasi kemanusiaan juga telah menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak banjir. (Muhammad Fauzan)

Baca juga:  WHO Kirim Pasokan Medis untuk 15 Ribu Korban Banjir Pakistan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)