Ilustrasi gelombang ombak di area pesisir. (EPA-EFE)
Jakarta: Gempa 8,6 magnitudo yang terjadi di wilayah Kamchatka Rusia memicu peringatan dini tsunami di sejumlah wilayah pesisir Indonesia.
Meski pusat gempa berada jauh dari Tanah Air, hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia dengan status waspada (ketinggian tsunami kurang dari 0.5m), di wilayah sebagai berikut:
- Talaud (ETA 14:52:24 Wita)
- Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 Wita)
- Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
- Manokwari (ETA 16:08:54 WIT)
- Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
- Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
- Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
- Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
- Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
- Sarmi (ETA 16:30:24 WIT).
BMKG mengimbau warga di 10 kawasan pesisir tersebut untuk tetap waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan perubahan arus laut. Selain itu, masyarakat juga perlu memahami langkah-langkah penyelamatan diri saat terjadi peringatan dini tsunami. Berikut adalah hal-hal yang perlu dilakukan:
1. Dengarkan Informasi Resmi
Segera cari dan pantau informasi dari sumber resmi, seperti:
- BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
- BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah)
- Radio lokal atau siaran televisi
- Aplikasi Info BMKG & media sosial resmi
Jangan mudah percaya pada kabar dari media sosial yang belum terverifikasi.
2. Segera Evakuasi ke Tempat yang Lebih Tinggi
Jika Anda berada di dekat pantai dan mendengar peringatan tsunami:
- Segera meninggalkan area pantai atau dataran rendah.
- Pergilah ke tempat lebih tinggi (minimal 20–30 meter dari permukaan laut) atau bangunan bertingkat kuat.
- Jangan menunggu untuk melihat gelombang tsunami, karena tsunami bisa datang dalam hitungan menit setelah gempa.
3. Bawa Perlengkapan Darurat
Saat evakuasi, bawa barang seperlunya seperti:
- Air minum dan makanan ringan
- Obat-obatan pribadi
- Dokumen penting (KTP, KK, dll)
- Ponsel dan powerbank
- Senter dan peluit
- Uang tunai seperlunya
Jangan membawa barang terlalu banyak. Prioritaskan kecepatan dan keselamatan.
4. Gunakan Jalan Evakuasi yang Telah Ditentukan
Pemerintah daerah biasanya sudah menetapkan jalur evakuasi tsunami. Ikuti rambu-rambu evakuasi dan arah petugas. Hindari jalan yang rawan longsor, banjir, atau kemacetan.
5. Jangan Kembali Sebelum Ada Pengumuman Aman
Setelah gelombang pertama lewat, jangan langsung kembali ke rumah atau pantai. Tsunami bisa datang dalam beberapa gelombang dan bisa terjadi berjam-jam setelah gelombang pertama. Tunggu pengumuman resmi dari BMKG bahwa situasi telah aman.
6. Jaga Anak-anak, Lansia, dan Difabel
Pastikan anggota keluarga yang paling rentan seperti anak-anak, lansia, dan difabel mendapat perhatian ekstra, seperti:
- Pegang tangan anak-anak
- Bantu lansia berjalan
- Siapkan alat bantu mobilitas bagi difabel
Simulasikan evakuasi di rumah secara berkala agar semua anggota keluarga terbiasa.
Peringatan tsunami bukan berarti akhir segalanya, tapi justru kesempatan untuk menyelamatkan diri lebih awal. Dengan mengetahui apa yang harus dilakukan, Anda dapat melindungi diri dan keluarga dari risiko yang tidak perlu.