Presiden Prabowo Bongkar Fakta Ekonomi RI: Stabil, Tapi Terancam Perang Dagang Global!

Presiden Prabowo Subianto. Foto: YouTube.

Presiden Prabowo Bongkar Fakta Ekonomi RI: Stabil, Tapi Terancam Perang Dagang Global!

Ade Hapsari Lestarini • 28 November 2025 21:07

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto mengatakan kondisi ekonomi Indonesia sesungguhnya cukup pasti. Namun demikian, kondisi global saat ini sedang terjadi perang dagang ekonomi, sehingga terjadi persaingan keras untuk hagemoni global.

Hal tersebut disampaikannya saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 bertema Tangguh dan Mandiri: Sinergi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lebih Tinggi dan Berdaya Tahan, di Jakarta, Jumat malam, 28 November 2025.

"Di tengah tanda-tanda optimis, konflik peperangan besar sudah bisa kelihatan. Ada tanda-tanda dapat diselesaikan, muncul juga kondisi-kondisi ketegangan di tempat-tempat lain. Jadi di tengah ini semua, kondisi perekonomian kita yang tadi dipresentasikan oleh Menko Perekonomian dan Gubernur BI. Saya kira cukup memberi suatu rasa optimisme bagi kita sekalian," kata Prabowo.


Ilustrasi. Foto: Freepik
 

 

Kerja sama di antara pengelola perekonomian Indonesia


Presiden mengatakan, sepanjang satu tahun dirinya memimpin, diakuinya sudah membuktikan hasil-hasil yang nyata. Banyak prestasi-prestasi yang bisa dibanggakan. Hal ini merupakan kerja sama yang cukup baik di antara pengelola-pengelola perekonomian Indonesia.

"Saya merasa sangat dibantu oleh tokoh-tokoh kunci dalam pengelolaan ekonomi kita. Saya terima kasih. Saya mendapat suatu takdir yang baik. Saya dibantu oleh orang-orang hebat yang membantu saya. Sehingga yang kita curi ini adalah hasil kita semua. Saya terima kasih kepada Menko Perekonomian, Gubernur BI, Menko-menko semuanya, Panglima TNI, Polri, Menteri Keuangan. Saya merasa hasil kerja sama kita sudah membuktikan kepada rakyat," kata Prabowo.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan proyeksi fundamental dan tren pertumbuhan ekonomi positif pada 2026. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan konsumsi masyarakat menurut Mandiri Spending Index, yaitu indeksnya berada di angka 312 pada November ini.

Airlangga menjelaskan, basis angka tersebut, threshold-nya di 300. Kemudian peningkatan investasi dari Januari sampai September yaitu Rp1.434 triliun atau tumbuh 13,7 persen secara year-on-year. Tentunya ke depan, kata Airlangga, peran investasi Danantara akan mulai terasa.

Kemudian percepatan realisasi belanja pemerintah per 24 November, untuk belanja Kementerian Lembaga sebesar Rp1,109 triliun dan Program Prioritas Presiden sebesar Rp213 miliar. Sementara dari aspek monetar, sepanjang 2025, Bank Indonesia telah memotong 125 basis point.

"Sehingga BI rate turun menjadi 4,75 persen dan ini yang mendorong kredit usaha dan belanja. Kita bersyukur inflasi tercatat 2,86 persen secara year-on-year di Oktober, terkendali dalam rentang sasaran target nasional dan hal ini dipengaruhi oleh konsistensi kebijakan suku bunga BI dan dorongan insentif fiskal pemerintah," kata Airlangga.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)