Diberi Nama oleh Presiden, Bayi Panda Rio Tunjukkan Perkembangan Positif di Taman Safari

Bayi panda raksasa bernama Rio di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/HO-TSI

Diberi Nama oleh Presiden, Bayi Panda Rio Tunjukkan Perkembangan Positif di Taman Safari

Whisnu Mardiansyah • 8 December 2025 23:04

Bogor: Taman Safari Indonesia (TSI) mengumumkan keberhasilan reproduksi panda raksasa dengan kelahiran seekor bayi panda jantan pada 27 November 2025. Bayi yang diberi nama Rio ini menjadi capaian penting dalam upaya konservasi satwa langka di Indonesia.

Corporate Communication Manager TSI, Trully Erlynda, menjelaskan kelahiran Rio merupakan buah dari program konservasi jangka panjang antara Indonesia dan Tiongkok yang telah berjalan sejak 2017. 

“Kelahiran Rio menjadi tonggak penting dan menunjukkan keberhasilan kerja sama konservasi internasional,” kata Trully di Cisarua seperti dilansir Antara, Senin, 8 Desember 2025.

Proses reproduksi panda ini dilakukan melalui metode yang sangat presisi, mengingat panda betina hanya memiliki masa subur 24 hingga 72 jam dalam setahun. Tim TSI melakukan pemantauan hormon ketat, observasi perilaku intensif, dan menerapkan standar kesejahteraan satwa internasional.
 


Untuk memastikan perawatan optimal pada fase kritis, tim nursery dari Panda Center Tiongkok tiba di Indonesia pada 30 November 2025. Bayi panda yang telah diberi nama lengkap Satrio “Rio” oleh Presiden RI Prabowo Subianto pada 4 Desember itu, kini berada dalam kondisi stabil.

“Rio menunjukkan perkembangan positif seperti vokalisasi kuat, proses menyusu efektif, dan kenaikan berat badan konsisten,” jelas Trully.

Dalam 30 hingga 60 hari ke depan, Rio diperkirakan mulai membuka mata, tumbuh bulu, mampu mengatur suhu tubuh, dan menunjukkan kemampuan motorik awal. Para ahli dari China Conservation and Research Centre for the Giant Panda (CCRCGP) masih berada di lokasi untuk memberikan pendampingan teknis.


Presiden Prabowo Subianto (kiri) menunjukkan foto panda kepada Ketua MPR China Wang Huning di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (4/12/2025). (ANTARA/Fathur Rochman)

Saat ini, TSI belum membuka akses publik untuk melihat langsung induk dan bayi panda, karena masih memprioritaskan kesehatan dan kenyamanan keduanya. “Kami berharap Rio tumbuh sehat dan masyarakat dapat bersama-sama mendukung upaya konservasi ini,” ujar Trully.

Kelahiran Rio ini sekaligus memperkuat posisi TSI sebagai lembaga konservasi kredibel yang konsisten dalam penelitian, pengembangbiakan satwa terancam punah, dan edukasi lingkungan melalui kemitraan internasional.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)