Warga terdampak bencana hidrometeorologi mengungsi di rumah warga Bancah, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Senin (29/12/2025). ANTARA/Yusrizal.
Pemkab Agam Catat 2.823 Warga Masih Mengungsi Pascabencana
Lukman Diah Sari • 29 December 2025 20:11
Lubuk Basung: Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat mencatat sebanyak 2.823 warga masih mengungsi satu bulan pascabencana hidrometeorologi melanda daerah itu pada akhir November 2025. Mereka mengungsi setelah rumahnya mengalami rusak dampak bencana banjir bandang, tanah longsor dan banjir melanda daerah itu, pada 26-27 November 2025.
"Ke 2.823 orang ini mengungsi di tempat yang disediakan, sekolah, tempat ibadah, kantor nagari atau desa, rumah keluarga dan lainnya," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Agam Roza Syafdefianti di Lubuk Basung, Senin, 29 Desember 2025, melansir Antara.

Warga terdampak bencana hidrometeorologi mengungsi di rumah warga Bancah, Nagari Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Senin (29/12/2025). ANTARA/Yusrizal.
Sebanyak 2.823 orang itu tersebar di Kecamatan Palembayan 728 orang, Palupuh 198 orang, Tanjung Raya 1.399 orang, Ampek Koto 12 orang, Matur 156 orang dan Malalak 330 orang. Ia menambahkan, saat ini hunian sementara korban sedang proses pembangunan di lokasi yang disediakan.
"Pembangunan hunian sementara sedang berlangsung melibatkan TNI di lapangan SDN 05 Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia, Kecamatan Palembayan," ujar dia.
Sementara itu, untuk pencarian korban hilang resmi dihentikan berdasarkan surat dan persetujuan dari para ahli waris, pada Senin, 22 Desember 2025. Tanggap darurat diperpanjang dari 23 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026 untuk mematangkan persiapan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.