BNPB Sebut 2 Desa di Sumut Kena Dampak Parah Akibat Kayu Gelondongan

Penampakan kayu di lokasi bencana alam di Sumatra. Foto: Antara/Yusrizal.

BNPB Sebut 2 Desa di Sumut Kena Dampak Parah Akibat Kayu Gelondongan

Despian Nurhidayat • 2 December 2025 12:16

Jakarta: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan terdapat dua desa di Sumatra Utara yang terkena dampak kayu gelondongan saat banjir menerjang daerah itu. Sehingga, dampak kerusakan berat lebih banyak terjadi di Kabupaten Tapanuli Selatan.

"Ada dua desa yang mungkin kalau pernah muncul ya di video itu ada kayu-kayu gelondongan besar segala macam itu ya, ternyata itu di Tapanuli Selatan, itu makanya kayu-kayu besar sampai masuk rumah dan segala macam itu. Itu parah ya," kata Suharyanto dikutip dari Media Indonesia, Selasa, 2 Desember 2025.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan, Dwi Januanto Nugroho, menyebut kayu-kayu tersebut dapat berasal dari beragam sumber. Mulai dari pohon lapuk, pohon tumbang, hingga area penebangan.

Baca juga: Legislator Minta Pemerintah Investigasi Misteri Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra

"Hasil analisis sumber-sumber kayu itu. Satu adalah kayu lapuk, kedua kayu yang akibat tadi pohon tumbang dan ketiga di area-area penebangan. Kayu-kayu dari area penebangan," kata Dwi. 

Ia menambahkan kemungkinan kayu-kayu gelondongan itu juga dapat berasal dari Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT) yang berada di areal penggunaan lain (APL).


Sebelumnya, Kementerian Kehutanan meluruskan penjelasan terkait ribuan kayu gelondongan yang terbawa arus banjir bandang hingga longsor di wilayah Sumatra. Direktur Jenderal Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut, Dwi Januanto Nugroho, mengatakan kayu-kayu tersebut bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk pembalakan liar atau illegal logging.

Beberapa di antaranya kayu itu diduga dari pohon lapuk, pohon tumbang, material bawaan sungai, area bekas penebangan legal, hingga penyalahgunaan Pemegang Hak Atas Tanah (PHAT), dan illegal logging. Pihaknya masih menelusuri lebih lanjut soal asal muasal kayu gelondongan itu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Anggi Tondi)