PR Besar Pemerintah: Hentikan Dana Pemda Mengendap, Gas Belanja Sekarang!

Ilustrasi. Foto: dok MI/Atet Dwi.

PR Besar Pemerintah: Hentikan Dana Pemda Mengendap, Gas Belanja Sekarang!

Ardhan Anugrah • 5 December 2025 11:04

Jakarta: Pemerintah dinilai punya pekerjaan rumah (PR) besar untuk menjamin dana di pemerintah daerah (Pemda) benar-benar terserap untuk dibelanjakan.

Head of Macroeconomics and Market Research Bank Permata, Faisal Rachman mengatakan, dana tersebut jangan hanya mengendap di perbankan, karena jika dibelanjakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat.

"Tetapi masalahnya itu bukan hanya di belanjanya, tapi penerapannya di belanja. Seperti di daerah, sebenarnya sudah ada transfer, tapi kan masih mengendap. Lebih PR-nya di situ, bagaimana tidak hanya dikuatkan tapi juga dibelanjakan, jangan hanya mengendap," ucap Faisal Rachman dalam PIER Economic Outlook 2026 di Jakarta, Kamis 4 Desember 2025.

Target pertumbuhan ekonomi pemerintah hingga delapan persen, menurut Faisal harus diakselerasi pada sektor-sektor strategis. Ia juga mengingatkan agar pemerintah pusat bisa menjamin belanja yang dilakukan pemerintah daerah berfokus pada sektor-sektor yang mempunyai efek pertumbuhan paling besar.


Head of Macroeconomics and Market Research Bank Permata, Faisal Rachman. Foto: Metro TV/Ardhan
 

Kebijakan fiskal Menkeu Purbaya cenderung ekspansif


Kebijakan fiskal Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang cenderung ekspansif dinilai baik asal berfokus pada sektor yang memiliki multiplier effect tinggi. Namun Faisal juga mengingatkan agar kontrol tetap dijaga supaya bisa menjamin stabilitas ekonomi dan menjaga inflasi tetap di bawah angka tiga persen dari PDB.

Oleh karena itu, Faisal memprediksi, defisit anggaran akan melebar pada semester pertama 2026 dan baru bisa terjaga defisit APBN pada semester kedua tahun depan.

"Saya mengira defisit fiskal itu akan lebih melebar dulu di semester pertama. Tetapi kalau misalnya memang defisit melebar itu digunakan untuk belanja-belanja yang bisa menghasilkan profit tinggi, multiplier tinggi, tentunya pasti itu akan menghasilkan penerimaan juga buat negara," tambah Faisal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Ade Hapsari Lestarini)