Ilustrasi. Foto: Dok istimewa
Whisnu Mardiansyah • 5 December 2025 14:03
Jakarta: Kebijakan Pertamina untuk tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di tiga provinsi terdampak bencana mendapat apresiasi dari kalangan pengamat. Langkah ini dinilai sebagai bentuk empati dan keberpihakan nyata perusahaan pelat merah terhadap masyarakat yang masih berada dalam kondisi darurat.
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyatakan kebijakan tersebut sangat membantu masyarakat terdampak banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Ini sangat membantu masyarakat yang masih mengalami musibah bencana, dan ini bukti Pertamina masih empatik kepada masyarakat dan peduli,” ujar Fahmy Radhi, Kamis, 5 Desember 2025.
Menurutnya, mempertahankan harga BBM di tengah kondisi akses distribusi yang sulit sangat krusial. Kebijakan ini berperan penting dalam menjaga stabilitas sosial dan psikologis korban bencana yang sedang rentan.
“Psikologis masyarakat di tempat bencana terbantu, dan mereka bisa lebih hemat dengan adanya penundaan kenaikan harga BBM,” kata Fahmy.
Ia menegaskan, keputusan Pertamina merupakan bentuk keberpihakan perusahaan terhadap kepentingan publik dalam situasi darurat. Kebijakan ini juga dinilai efektif mencegah potensi panic buying dan penimbunan oleh oknum yang ingin mengambil keuntungan di saat krisis.
“Ini membantu mencegah terjadinya penimbunan BBM oleh oknum yang ingin ambil keuntungan. Langkah baik Pertamina,” tegasnya.

Ilustrasi BBM Pertamina. Dok MI
Dari perspektif jangka panjang, Fahmy meyakini keputusan menahan kenaikan harga akan berdampak positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi di wilayah terdampak.
“Tidak dinaikannya harga BBM oleh Pertamina dapat mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat pasca banjir dan longsor,” ujarnya.
Secara keseluruhan, langkah Pertamina dinilai menunjukkan bahwa stabilisasi harga di masa krisis bukan semata-mata persoalan bisnis, melainkan bagian dari komitmen perusahaan dalam menjaga ketahanan sosial dan solidaritas dengan masyarakat yang sedang berjuang pulih dari bencana.