Tenaga Profesional Bidang Hubungan Internasional dan Diplomasi Lemhannas RI, Edy Prasetyono, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 25 September 2024. (Metrotvnews.com)
Medcom • 25 September 2024 17:24
Jakarta: Dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai presiden Indonesia selanjutnya, muncul spekulasi bahwa RI akan semakin aktif dalam memainkan peran mediasi ketegangan antara Barat dan Rusia.
Prabowo, yang dikenal dengan gaya diplomatiknya, diprediksi akan menjadikan perdamaian dan stabilitas global sebagai prioritas utama kebijakan luar negerinya.
Selama ini, Prabowo Subianto telah menunjukkan kepada dunia keseriusannya dalam meredakan ketegangan antara Barat dan Rusia. Salah satu langkah yang signifikan dalam upaya ini adalah komitmennya mengurangi ketegangan dan mengajak seluruh kekuatan global untuk berdiskusi serta berdialog secara konstruktif.
Hal ini tercermin dari pernyataan dan pendekatannya dalam berbagai forum internasional, termasuk dialog Shangri-La di Singapura beberapa waktu lalu.
"Saya pikir salah satu poin penting yang pernah beliau sampaikan dalam dialog Shangri-La adalah bagaimana menunjukkan bahwa Indonesia benar-benar ingin berperan dalam menciptakan perdamaian di kancah internasional," kata Tenaga Profesional Bidang Hubungan Internasional dan Diplomasi Lemhannas RI, Edy Prasetyono, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 25 September 2024.
Langkah tersebut menandai kebijakan luar negeri Prabowo yang akan lebih aktif dalam memediasi konflik global, terutama dalam meredakan ketegangan yang mengancam stabilitas internasional.
Dengan posisi strategis Indonesia di kawasan Indo-Pasifik dan hubungan baik dengan berbagai negara, Prabowo diperkirakan akan memainkan peran sentral dalam upaya perdamaian global.
Seiring berjalannya masa kepemimpinan Prabowo, banyak pihak yang berharap Indonesia dapat memanfaatkan perannya di dunia internasional untuk mendorong dialog dan kolaborasi antarnegara dalam menghadapi konflik, termasuk antara Barat dan Rusia. (Angel Rinella)
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Belum Berakhir, Hikmahanto: RI Hanya Dukung Perdamaian