Akibat gelombang tinggi di Laut Utara Jawa ratusan kapal di Pelabuhan Klidang Lor, Batang memilih berhenti melaut hingga aktivitas tempat pelelangan ikan sepi.
Pati: Para nelayan di wilayah Patura, Jawa Tengah (Jateng) memilih menyandarkan kapal di sejumlah dermaga pelabuhan perikanan. Pasalnya, gelombang tinggi di Laut Jawa masih terus bergolak, Minggu, 8 Desember 2024.
"Kita belum berani melaut dan memilih istirahat, karena gelombang tinggi terutama di tengah mencapai 3 meter," ujar nelayan, Sukisno, 45, di Juwana, Kabupaten Pati, Minggu, 8 Desember 2024.
Dalam sepekan ini, menurut Sukisno, dua nelayan hilang di perairan utara Rembang. Satu korban yakni Pomo Priyanto, 38, nelayan asal Tasikharjo, Kecamatan Kaliori, ditemukan telah meninggal.
"Nelayan menemukan perahunya terombang ambing gelombang di tengah laut," ujar dia.
Nelayan lain di pelabuhan Klidang Lor, Kabupaten Batang Wardoyo, 40, juga mengungkapkan bahwa ratusan nelayan di daerahnya memilih tidak melaut. Sebelumnya, kata dia, ada kapal ikan setempat yang tenggelam dihantam gelombang tinggi.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Batang Teguh Tarmujo telah mengeluarkan larangan kepada seluruh nelayan untuk tidak melaut pada 6-13 Desember 2024. Pasalnya, di Laut Jawa saat ini sedang terjadi gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran.
"Saya sudah keluarkan larangan, apalagi sudah ada peristiwa kapal tenggelam," ujar dia.
Pemantauan
Media Indonesia Minggu, 8 Desember 2024, banyak kapal ikan nelayan di Pantura Jawa Tengah yang masih bersandar di sejumlah pelabuhan. Terlihat ratusan kapal disandarkan di sejumlah pelabuhan seperti Pelabuhan Wonokerto (Pekalongan), Pelabuhan Perikanan Nusantara (Kota Pekalongan), Klidang Lor (Batang), Gempolsewu dan Bandengan (Kendal), Tambaklorok (Semarang), Morosari dan Wedung (Demak), Kartini (Jepara), Banyutowo dan Juwana (Pati), serta Tasik Agung dan Sarang (Rembang).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara juga telah mengeluarkan peringatan dini terjadinya gelombang tinggi berkisar 1,25-2,5 meter di Perairan Karimunjawa Bagian Barat, Perairan Karimunjawa Bagian Timur, Perairan Pekalongan – Kendal, Perairan Semarang – Demak, Perairan Jepara, Perairan Pati – Rembang, sehingga diminta para nelayan untuk waspada.
Peringatan dini juga dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Maritim Tanjung Emas Semarang, selain air laut pasang (rob) di perairan utara Jawa Tengah, gelombang tinggi saat ini masih terjadi. "Selain banjir rob di pesisir Pantura, nelayan diminta waspada gelombang tinggi," kata Prakirawan BMKG Stasiun Maritim Wahyu Sri Mulyani.
Berdasarkan pengamatan cuaca hari ini, 8 Desember 2024, selain gelombang tinggi, di perairan utara Jawa Tengah juga berpotensi turun hujan dengan angin dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 2 – 25 knot. Kondisi ini, kata dia, cukup membahayakan bagi pelayaran untuk kapal berukuran kecil-sedang
Sedangkan air laut pasang di Laut Utara, menurut Wahyu, diperkirakan kembali meningkat pada pukul 00.00-04.00 WIB. Ketinggian berkisar 70-110 centimeter hingga berpotensi menimbulkan bencana banjir di sejumlah daerah di pesisir Pantura Tengah.