Mendag Budi Santoso dan Mendag Kanada Mary Ng dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 2 Desember 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)
Willy Haryono • 3 December 2024 17:50
Jakarta: Asosiasi CEO dan para pemimpin bisnis Indonesian Business Council (IBC) dan Business Council of Canada (BCC) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kerja sama antara kedua kelompok bisnis di Jakarta pada Selasa, 3 Desember 2024. Penandatanganan ini dilakukan di dalam kerangka Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia-Canada CEPA).
MoU tersebut akan menjadi dasar kerja sama antara IBC dan BCC untuk mengembangkan inisiatif, penelitian, dan perumusan rekomendasi kebijakan bersama pada bidang strategis untuk memperkuat kolaborasi ekonomi antara kelompok bisnis Indonesia dan Kanada.
CEO IBC Sofyan Djalil mengatakan penandatanganan MoU ini menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan ekonomi bilateral antara kedua negara.
“Kami percaya inisiatif ini akan membuka lebih banyak potensi dan peluang antara Kanada dan Indonesia, terutama dalam memperkuat hubugan dagang dan investasi antara kedua negara,” kata Sofyan Djalil di acara penandatangan MoU, berdasarkan keterangan tertulis IBC.
Presiden dan CEO Business Council of Canada Goldy Hyder mengatakan melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Kanada-Indonesia (CEPA), pemerintah Kanada dan Indonesia telah berupaya mendorong diversifikasi bisnis.
“Pemerintah telah menjalankan tugas mereka, sekarang saatnya bagi para pelaku bisnis untuk merealisasikan potensi ini. Kanada dan Indonesia sama-sama memiliki ambisi untuk menjadi pusat perekonomian di kawasan dan saya mendorong Indonesia untuk membuka bisnis di Kanada,” tutur Goldy Hyder.
Indonesia dan Kanada baru saja menyelesaikan negosiasi substansi untuk Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA). Negosiasi tersebut telah menghasilkan kesepakatan terkait akses pasar untuk barang, jasa, dan investasi, serta mencakup ketentuan tentang UMKM, ketenagakerjaan, lingkungan, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan kerja sama di bidang mineral penting.
Penandatanganan nota kesepahaman antara IBC dan BCC dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan Indonesia Dyah Roro Esti Widya Putri dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng.
Wakil Menteri Perdagangan Indonesia Dyah Roro Esti Widya Putri menjelaskan bahwa terdapat banyak sektor potensial untuk menjalin kerja sama ekonomi melalui CEPA antara Indonesia dan Kanada.
“Baik Indonesia maupun Kanada berkomitmen untuk mewujudkan kesepakatan ini secepatnya dan berharap dapat menandatangani kesepakatan tersebut pada awal tahun 2025,” sebut Menteri Dyah Roro.
Menteri Mary Ng mengatakan kedua negara dapat bekerja sama untuk memperkuat ketahanan ekonomi.
“Saat ekonomi Indonesia bertumbuh, ekonomi kami juga bertumbuh! Perekonomian Kanada memiliki banyak potensi untuk ditawarkan di area-area seperti agrikultir hingga manufaktur terkini, mineral penting, jasa keuangan, teknologi bersih, dan perdagangan digital,” tutur Menteri Mary Ng.
Kami juga bisa bekerja bersama untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional dengan pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan hilirisasi industri untuk meningkatkan nilai tambah,” pungkasnya.
Baca juga: Perjanjian ICA-CEPA: Produk Indonesia Akan Bebas Tarif Bea Masuk ke Kanada