Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid. Foto: MI/Insi Nantika Jelita.
Insi Nantika Jelita • 4 December 2024 15:00
Jakarta: Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyampaikan investasi teknologi pada bidang kecerdasan buatan generatif (artificial intelligence/AI generatif) sektor swasta di Indonesia mengalami lonjakan hingga enam kali lipat. Kenaikan itu terjadi dalam waktu tiga tahun.
Meutya menjelaskan, nilai investasi AI generatif atau jenis AI yang mendukung pembuatan konten pada 2021 hanya sebesar US$4 miliar atau sekitar Rp63,7 triliun (kurs Rp15.947). Jumlah itu mengalami kenaikan pesat menjadi US$25 miliar atau senilai Rp398 triliun pada 2023.
"Di Indonesia perkembangan AI mengalami signifikansi. Investasi pada teknologi AI generatif meningkat lebih dari 6 kali lipat," ujar Meutya saat dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 4 Desember 2024.
Politikus Partai Golkar itu menyampaikan keberadaan AI telah memberi dampak bagi 60 persen pekerjaan di negara-negara global north atau negara maju dengan pendapatan tinggi. Sedangkan negara-negara global south atau negara berkembang dengan pendapatan menengah dan rendah, AI berdampak bagi masing-masing 40 persen dan 26 persen pekerjaan
"Negara maju mendominasi permintaan pasar kerja AI di tingkat global. Seperti, Amerika Serikat, lalu Spanyol, Swedia, Belgia, Belanda, dan Perancis," jelas Menkomdigi.
Baca juga:
Pemerintah Pakai AI Demi Tingkatkan Kualitas Layanan Pemerintahan |