15 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Dilanda Bencana Hidrometeorologi

Ruas jalan di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami ambles usai diguyur hujan terus menerus kurun dua hari terakhir. (IST)

15 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Dilanda Bencana Hidrometeorologi

Benny Bastiandi • 4 December 2024 12:57

Sukabumi: Sebanyak 15 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dilanda bencana hidrometeorologi, pada Rabu, 4 Desember 2024. Bencana itu dipicu tingginya intensitas hujan sejak dua hari terakhir tanja jeda. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena, mengatakan sejak Selasa, 3 Desember hingga hari ini, hujan masih terjadi tanpa henti. Puncaknya pada Rabu, dilaporkan terjadi berbagai bencana di sejumlah wilayah.

"Bencana dipicu cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Sukabumi sejak Selasa hingga hari ini. Dilaporkan terjadi berbagai bencana di sejumlah titik," terang Deden, Rabu, 4 Desember 2024. 

Bencana meliputi banjir, cuaca ekstrem, pergerakan tanah, serta tanah longsor. Data sementara yang diterima BPBD, banjir terjadi di 4 lokasi, tanah longsor di 7 lokasi, cuaca ekstrem di 7 lokasi, dan pergerakan tanah di 4 lokasi.

Wilayah yang terjadi bencana mayoritas berada di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi. Wilayahnya meliputi Kecamatan Ciemas, Palabuhanratu, Cidolog, Gegerbitung, Cisolok, Nagrak, Simpenan, Warungkiara, Lengkong, Sukaraja, Cikakak, Cicurug, Curugkembar, Cikembar, dan Bantargadung. 

"Bencana terjadi hampir di 15 kecamatan. Rata-rata berada di wilayah selatan," ujarnya.

Baca: 

Waspada, 29 Daerah di Jawa Tengah Berpotensi Cuaca Ekstrem


Deden menyebutkan data masih bersifat sementara. Saat ini BPBD masih melakukan pendataan dan asesmen dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana.

Sementara itu, bencana juga terjadi di Kota Sukabumi. Data sementara, bencana dilaporkan terjadi di 8 lokasi.

"Kebanyakan bencana tanah longsor yang dipicu hujan berintensitas tinggi sejak Selasa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, Rabu, 4 Desember 2024.

Dia menerangkan dari 8 kejadian, 6 di antaranya merupakan bencana longsor. Sisanya banjir limpasan dan atap rumah ambruk.

"Personel masih di lapangan. Ada yang sudah berhasil ditangani, tapi ada juga masih dalam penanganan," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)