Kasus Gigitan Ular di Yogyakarta Meningkat

Ilustrasi. BKSDA Sumsel lepaskan empat satwa liar di kawasan suaka margasatwa.(MI/Dwi Apriani)

Kasus Gigitan Ular di Yogyakarta Meningkat

Media Indonesia • 5 February 2024 08:23

Yogyakarta: Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, menyampaikan kasus gigitan ular di DIY meningkat pada musim penghujan.

"Yang kita waspadai sekarang kasus gigitan ular. Kemarin kita sempat sampai minta ke pusat untuk meminta ABU (Anti Bisa Ular). Alhamdulillah, sudah kita terima," kata Pembajun di Kompleks Kepatihan, Minggu, 4 Februari 2024.
 

Baca: Geger! Ular Piton 3,5 Meter Masuk Dapur Warga di Kedung Jepara
 

Dia menjelaskan saat musim penghujan banyak ular yang keluar dari sarangnya sehingga perlu lebih kewaspadaan. Ia menyebut kasus gigitan ular paling banyak dilaporkan terjadi di Gunungkidul, selain itu Sleman dan daerah-daerah lain.

Dia menyampaikan masyarakat tidak perlu khawatir karena ABU di DIY saat ini mencukup di Dinas Kesehatan dan rumah sakit. Jika ada yang terkena kasus gigitan ular, masyarakat tinggal datang ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"Begitu kena gigitan ular harus segera ke fasyenkes terdekat nanti akan segera dilayani," jelasnya.

Jika membutuhkan ABU, pihak fasyankes nanti yang akan mencarikannya. Ia mengatakan penggunaan ABU harus memperhatikan jenis bisa yang masuk hingga berat badan yang terkena bisa ular.

Selain gigitan ular, pada musim hujan, warga diminta waspada pada penyakit Leptospirosis dan Diare. Menurut dia, kunci mengantisipasi penyakit pada musim hujan adalah menjaga kebersihan lingkungan, perilaku konsumsi, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)