Hujan Deras, Warga Mesti Waspada Banjir dan Longsor

Ilustrasi hujan di Jakarta/Medcom.id

Hujan Deras, Warga Mesti Waspada Banjir dan Longsor

Indriyani Astuti • 7 July 2024 10:39

Jakarta: Masyarakat diminta mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti, banjir dan tanah longsor. Curah hujan diramalkan masih tinggi.

"Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, warga diimbau untuk evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari, Minggu, 7 Juli 2024.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ada potensi peningkatan curah hujan sepekan ke depan. Peningkatan diprediksi terjadi signifikan di sejumlah wilayah Indonesia.
 

Baca: Hujan Deras, Tebing Tol Jorr Veteran Longsor

Fenomena tersebut disebabkan dinamika atmosfer skala regional-global yang cukup signifikan. Antara lain, aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Sebagian besar Papua.

Kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 5-11 Juli 2024. Wilayah yang dimaksud meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

BNPB mencatat bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Di Kabupaten Buton Utara, banjir yang terjadi pada malam Rabu, 3 Juli 2024 terjadi di beberapa kecamatan seperti Kambowa dan Kulisusu Barat. Sebanyak 1.670 jiwa atau sekitar 432 kepala keluarga terdampak. Desa-desa seperti Morindino, Baluara, dan Pongkowulu di Kecamatan Kambowa serta Lapandewa dan Lambale di Kecamatan Kulisusu Barat menjadi pusat perhatian evakuasi dan bantuan kemanusiaan.

"Kerugian material jalan poros dan talud sungai mengalami kerusakan parah, menghambat akses dan menambah kesulitan bagi warga yang harus menghadapi kondisi pasca-banjir," ujar Abdul.

Selain itu, di Kabupaten Muna Barat, luapan Sungai Tiworo yang terjadi pada malam Kamis, 4 Juli 2024 menyebabkan 241 jiwa terdampak, dan sebanyak 34 Jiwa mengungsi. Desa-desa seperti Lasama, Laworo, dan Waumere di Kecamatan Tiworo Kepulauan serta Lakalamba di Kecamatan Sawerigadi menjadi fokus utama evakuasi dan penanganan darurat.

Intensitas hujan ringan hingga lebat yang terjadi selama beberapa hari menyebabkan air sungai Waeapo, Waetina, Waelata dan sungai di desa Pela meluap hingga mengakibatkan banjir di empat Kecamatan yang berada dalam wilayah Kabupaten Buru, Provinsi Maluku pada Jumat, 5 Juli 2024 pukul 17.00 WIT.

Bencana itu menyebabkan empat Kecamatan, yaitu Kecamatan Waeapo, Kecamatan Waelata, Kecamatan Lolongguba dan Kecamatan Batabual terdampak sehingga mengganggu aktivitas perekonomian dan sosial masyarakat setempat.

Abdul menuturkan banjir juga merendam rumah warga di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Kejadian ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengakibatkan meluapnya aliran sungai sehingga menyebabkan rumah warga di Kecamatan Sukaraja tergenang banjir pada Sabtu, 6 Juli 2024, pukul 6.30 WIB. Adapun lokasi terdampak berada di dua Desa yaitu Desa Cahaya Negeri dan Desa Jenggalu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)