Stranas PK Endus Potensi Korupsi di Program Makan Siang dan Susu Gratis

Ilustrasi. Medcom.id.

Stranas PK Endus Potensi Korupsi di Program Makan Siang dan Susu Gratis

Candra Yuri Nuralam • 28 March 2024 11:46

Jakarta: Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) mulai memantau pelaksanaan program makan siang dan susu gratis yang digadang Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Sejumlah kementerian masih belum memberikan izin pengeksporan produk olahan hewan.

"Berdasarkan rapat koordinasi antara Stranas PK, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Lembaga Nasional Singgel Window, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) ditemui sejumlah realita bahwa masih banyak perusahaan yang belum mendapatkan persetujuan impor produk olahan hewan," kata Tenaga Ahli Penguatan Pengendalian Ekspor Impor Stranas PK Frida Rustiani melalui keterangan tertulis, Kamis, 28 Maret 2024.

Stranas PK menyarankan seluruh stakeholder terkait tidak menyepelekan tahapan pengimporan itu. Sebab, bisa menjadi ladang korupsi jika dimanfaatkan oleh segelintir oknum.

"Sebagai upaya pencegahan korupsi dalam sektor impor, Stranas PK meminta diterapkannya satu rekomendasi impor untuk satu persetujuan impor untuk masa periode satu tahun," ucap Frida.
 

Baca juga: KPK Berharap Koruptor Tak Lagi Punya Tempat Bersembunyi

Frida juga meminta transparansi data harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam program tersebut. Kementerian terkait juga harus mengintegrasikan regulasi.

"Terdapat perbedaan regulasi antara Kemendag dengan Kementan terkait kuota impor yang saat ini tengah menerapkan prinsip neraca komoditas yang didorong oleh Stranas PK," ujar Frida.

Frida menjelaskan Kemendag hanya mengizinkan satu rekomendasi untuk pemberian satu persetujuan impor. Sementara itu, Kementan membolehkan pengajuan rekomendasi untuk impor berkali-kali.

"Hal ini dinilai kurang efektif dan memiliki celah potensi praktik korupsi," kata Frida.

Impor dinilai penting dalam program andalan Prabowo-Gibran tersebut. Sebab, kata Frida produksi sapi perah di Indonesia hanya mencukupi 20 persen dari total kebutuhan 4,4 juta ton dalam setahun. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)