4 Staf PBB Terluka dalam Ledakan di Lebanon Selatan

Asap dari serangan Israel di Lebanon. (EPA)

4 Staf PBB Terluka dalam Ledakan di Lebanon Selatan

Willy Haryono • 31 March 2024 18:51

Beirut: Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa tiga pengamat militer dan seorang penerjemah terluka dalam ledakan di Lebanon selatan pada Sabtu kemarin. Peristiwa terjadi di lokasi di mana pasukan Israel dan kelompok Hizbullah sering terlibat baku tembak.

Peristiwa bermula saat tiga pengamat militer -- berasal dari Australia, Chile dan Norwegia -- beserta seorang asisten bahasa Lebanon sedang berpatroli di sekitar Garis Biru – perbatasan yang dibatasi PBB antara Israel dan Lebanon.

Keempatnya "terluka ketika ledakan terjadi di dekat lokasi mereka," sebut Andrea Tenenti, juru bicara Pasukan Sementara PBB di Lebanon.

Para personel tersebut bekerja untuk Organisasi Pengawasan Gencatan Senjata PBB, yang mendukung pasukan penjaga perdamaian PBB.

"Mereka dievakuasi untuk perawatan medis dan berada dalam kondisi stabil," kata Tenenti, mengutip dari The Hindu, Minggu, 31 Maret 2024. Ia menambahkan bahwa PBB sedang menyelidiki asal mula ledakan.

Israel dan Hizbullah asal Lebanon yang didukung Iran hampir setiap hari terlibat baku tembak, sejak kelompok Hamas melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayah Israel pada 7 Oktober. Serangan kilat itu memicu perang terbaru di Gaza.

National News Agency yang dikelola pemerintah Lebanon melaporkan bahwa sebuah "drone musuh (Israel)" menyerbu daerah Rmeish di Lebanon selatan, di mana insiden tersebut dikatakan terjadi.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengutuk apa yang disebutnya sebagai "insiden berbahaya," sementara Kementerian Luar Negeri Beirut mengatakan serangan itu telah "melanggar hukum internasional."

Tentara Israel mengatakan kepada AFP dalam sebuah pernyataan: "Kami tidak melancarkan serangan di daerah tersebut."

Hizbullah, yang memiliki persenjataan roket dan rudal yang kuat, mengatakan bahwa serangannya terhadap Israel adalah untuk mendukung perang Hamas di Gaza.

Baca juga:  Israel Kembali Serang Lebanon, Seorang Warga Dilaporkan Tewas

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)