Ilustrasi, aktivitas produksi di sektor industri besi dan baja. Foto: dok Biro Humas Kemenperin.
Husen Miftahudin • 11 October 2024 12:55
Jakarta: Direktur Eksekutif The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Widodo Setiadharmaji menyoroti tantangan signifikan yang dihadapi industri baja akibat kelebihan kapasitas global. Dengan kelebihan kapasitas global sebesar 632 juta ton pada 2022 dan tambahan 158 juta ton yang diantisipasi pada 2026, ancaman dari impor baja murah asal Tiongkok menjadi perhatian utama.
Dalam seminar IISIA yang didukung Krakatau Posco bertajuk 'Penguatan Ekosistem Industri Baja Indonesia: Berdaya Saing dan Ramah Lingkungan' serta 'Respon Strategis terhadap Dinamika Baja Global', para pemimpin industri pun menyerukan perlunya kebijakan dan langkah perlindungan perdagangan yang lebih kuat untuk melindungi industri baja domestik Indonesia dari lonjakan ini.
Mewakili Direktur Industri Logam dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Yosef Danianta menegaskan komitmen pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui program dan kebijakan strategis.
"Upaya ini termasuk optimalisasi pengendalian impor, penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), verifikasi kemampuan produsen baja nasional, promosi investasi produk baja, pengenaan tarif dan tindakan non-tarif, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI), serta pemberian fasilitas fiskal dan non-fiskal," ujar Yosef dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 11 Oktober 2024.
(Seminar IISIA. Foto: Istimewa)
Sementara itu, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Konstruksi di Kementerian PUPR Nicodemus Daud menekankan pentingnya penggunaan baja yang sesuai standar dalam proyek infrastruktur nasional, serta dukungan kementerian terhadap industri domestik.
"Produk yang tidak memenuhi standar seharusnya tidak digunakan dalam proyek yang menjamin keselamatan publik. Kami akan terus mempromosikan penggunaan baja dalam negeri di semua proyek konstruksi nasional," tegas dia.
Baca juga: TKDN Diharapkan Berpihak pada Produsen Pipa Baja Seamless Dalam Negeri |