Warga berjalan di area terdampak banjir bandang di Valencia, Spanyol, 1 November 2024. (EPA)
Willy Haryono • 2 November 2024 17:53
Madrid: Sebanyak 500 tentara tambahan telah dikerahkan ke wilayah Valencia, Spanyol, yang terdampak banjir bandang, di saat penduduk setempat mengkritik pemerintah setempat atas respons bencana yang dianggap lambat.
Mengutip dari BBC, Sabtu, 2 November 2024, lebih dari 200 orang diketahui telah meninggal dunia akibat banjir di Spanyol, dengan sebagian besarnya ada di dan sekitar Valencia. Otoritas Spanyol memperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah.
Hujan deras yang dimulai pada Senin lalu menyebabkan banjir yang menghancurkan jembatan dan menutupi kota-kota di Spanyol dengan lumpur, memutus akses jalan dan membuat masyarakat kehilangan akses air bersih, makanan, dan listrik.
Ribuan warga Spanyol telah melakukan perjalanan ke daerah pedesaan untuk membantu upaya pembersihan pascabanjir. Tetapi pada Jumat kemarin, pihak berwenang mengumumkan bahwa lalu lintas di wilayah Valencia akan dibatasi selama akhir pekan untuk memastikan akses bagi pekerja darurat.
Peringatan cuaca yang masih berlaku di Spanyol timur laut dan selatan akan berlangsung hingga hari Minggu besok, sementara peringatan lainnya telah dikeluarkan di Kepulauan Balearic untuk hari Sabtu ini.
Sekitar 1.700 tentara telah bekerja dalam operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah Valencia, meski harapan untuk menemukan lebih banyak korban selamat semakin menipis.
Sebagian fokus pekerjaan para tentara adalah memompa air keluar dari terowongan bawah tanah dan tempat parkir mobil, tempat orang-orang dikhawatirkan akan terperangkap saat air masuk.
Paco Polit, seorang jurnalis di Valencia, mengatakan kepada BBC bahwa tambahan tentara akan membawa mesin berat, buldoser, truk, dan bantuan yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kecepatan dan pengaturan upaya penyelamatan.
Baca juga: Banjir di Valencia Spanyol Tewaskan 200 Orang, Tak Ada Korban WNI