Politikus Partai NasDem Minta Suswono Fokus pada Pencalonan

Cawagub DKI Jakarta, Suswono. Medcom.id/Vania Liu

Politikus Partai NasDem Minta Suswono Fokus pada Pencalonan

Kautsar Widya Prabowo • 2 November 2024 08:41

Jakarta: Politikus Partai NasDem Bestari Barus meminta calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta nomor urut 1, Suswono, tidak ikut campur urusan partai lain. Hal ini buntut pernyataan Suswono yang menyinggung masalah etika setelah ada tujuh kader partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mendukung pasangan Pramono Anung-Rano Karno.

"Dia kan Cawagub ngapain ngurusin partai lain harus bagaimana-bagaimana," kata Bestari, dikutip Sabtu, 2 November 2024.

Bestari tersinggung dengan pernyataan Suswono. Dia mengatakan pernyataan Suswono seolah-olah partai politik di KIM Plus harus mengikuti langkah PKS dengan memberikan sanksi kepada kadernya yang mendukung pasangan Pramono-Rano.

"Saya tersinggung partai saya ikut terseret, partai saya ikut diseret-seret seolah-olah harus mengikuti apa yang dilakukan PKS," kata dia.

Bestari menyarankan Suswono lebih memikirkan pencalonannya sebagai cawagub ketimbang mengurusi partai politik lain. Suswono juga sebaiknya mengurusi materi, jadwal, dan strategi kampanye.
 

Baca Juga: 

Pramono Semakin Optimis Hadapi Pigub Usai Didukung Sinta Nuriyah


Sebelumnya, Cagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung menerima silaturahmi tujuh anggota partai politik yang tergabung dalam KIM Plus. Pertemuan itu dilakukan tertutup di kediaman Pramono Anung di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis, 31 Oktober 2024.

Tujuh politikus itu menyatakan dukungan langsung untuk Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. Mereka ialah Muhammad Ishaq (Partai PPP), H.M Nafiudin (Partai NasDem), Ahmad Faisal (Partai PSI), Firman Abdul Hakim (Partai PPP), Riko (Partai PAN), Ahmad Syukri (PKB), dan Redim Okto Fudin (Partai PKB). 

Sementara itu, Suswono mengaku kecewa dengan langkah ketujuh kader partai politik yang tergabung dalam KIM Plus itu. Menurut dia, jika politikus PKS yang membelot, akan ada sanksi tegas karena melanggar etika.

"Etikanya kalau partai sudah melabuhkan ke pasangan mana, ya seluruh perangkat, apalagi dia anggota dewan," kata Suswono.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)