Ilustrasi ekonomi digital. Foto: Medcom.id
Insi Nantika Jelita • 19 July 2024 11:42
Jakarta: Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memproyeksikan nilai ekonomi digital Indonesia di 2025 tembus USD110 miliar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp1.779 triliun (kurs Rp16.176).
Jumlah tersebut didukung dari banyaknya jumlah perusahaan rintisan atau startup di Tanah Air.
Indonesia merupakan negara dengan jumlah startup terbanyak keenam di dunia dengan 2.566 perusahaan per Januari 2024, berdasarkan laporan Startup Ranking.
Peringkat itu di bawah Amerika Serikat dengan 78.073 startup, India dengan 16.302 startup, Inggris dengan 7.079 startup, dan Australia (2.793).
Namun, posisi Indonesia di atas Jerman dengan 2.445 startup, Prancis dengan 1.650 startup, Spanyol dengan 1.492 perusahaan, dan Brasil dengan 1.185 perusahaan.
"Startup kita turut berkontribusi menghasilkan nilai ekonomi digital Indonesia yang mencapai USD82 miliar di 2023 (Rp1.326 triliun) dan kita dorong di 2025 sampai ke angka USD110 miliar," ujar dia dalam acara Tech Link Summit 2024 di Gedung PIDI 4.0 (Pusat Industri Digital 4.0), Jakarta, dilansir Media Indonesia, Jumat, 19 Juli 2024.
Akselerasi implementasi inovasi teknologi
Untuk mencapai target tersebut, Agus menegaskan pihaknya mendorong akselerasi implementasi inovasi teknologi sesuai tuntutan pasar.
Kolaborasi yang baik antara startup, industri, akademisi, dan pemerintah diharapkan mempercepat adopsi teknologi terbaru di bidang manufaktur yang pada gilirannya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara signifikan.
"Untuk itu, industri manufaktur harus terus memperkuat daya saingnya. Dengan Making Indonesia 4.0, industri dalam negeri harus mampu melakukan lompatan inovasi teknologi," kata dia.
Agus kemudian menjabarkan berdasarkan data World Bank, Indonesia berada di posisi ke-12 Top Manufacturing Countries by Value Added Dunia pada 2023 lalu, dengan nilai tambah manufaktur mencapai USD225 miliar. Berada di bawah negara seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, India, Korea Selatan, Meksiko, Italia, Prancis, Brasil, dan Inggris.
"Posisi Indonesia ini jauh di atas Thailand yang berada diperingkat 22 dengan nilai USD128 miliar dan Vietnam di peringkat 24 dengan nilai USD102 miliar," tutur dia.