Kementerian BUMN-Eagle Hills UEA Teken MoU Pengembangan Pariwisata Senilai USD3 Miliar

Menteri BUMN, Erick Thohir dan Chairman Eagle Hills serta Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar. Foto: Dokumen Kementerian BUMN

Kementerian BUMN-Eagle Hills UEA Teken MoU Pengembangan Pariwisata Senilai USD3 Miliar

Annisa ayu artanti • 17 July 2024 17:04

Dubai: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bermitra dengan Eagle Hills, Uni Emirat Arab (UEA) untuk meningkatkan ekosistem pariwisata dan infrastruktur Indonesia.

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dan Chairman Eagle Hills serta Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar.


"Alhamdulillah BUMN dan Eagle Hills telah sepakat bekerja sama dengan nilai investasi hingga USD3 miliar dalam ekosistem pariwisata dan infrastruktur Indonesia," ujar Erick saat menandatangani nota kesepahaman dengan Eagle Hills di Dubai, UEA, dikutip dari siaran pers, Rabu, 17 Juli 2024.

Erick memaparkan hal penting dari kerja sama ini meliputi investasi komprehensif dalam pengembangan properti hotel, kawasan bandara, dan ekosistem destinasi pariwisata.

Eagle Hills juga berkomitmen melakukan transfer pengetahuan melalui studi bersama, lokakarya, dan program pelatihan.

Tak hanya itu, lanjut Erick, Eagle Hills juga siap membantu pengembangan infrastruktur bandara, renovasi dan pengembangan hotel-hotel milik negara untuk menuju standar internasional sebagai bagian dari pengembangan destinasi pariwisata baru.
 
Baca juga: 

Didominasi Malaysia, Kunjungan Wisman ke Indonesia Januari-Mei 2024 Naik 23%

Meningkatkan akselerasi sektor pariwisata

Ia pun optimistis kerja sama kian meningkatkan akselerasi sektor pariwisata Indonesia.

"Perjanjian bersejarah ini mewakili titik balik bagi sektor pariwisata Indonesia. Dengan kerjasama dengan Eagle Hills, kita sedang menjaga momentum pertumbuhan dan pengembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam industri pariwisata kita," ucap Erick.

Erick menyebut kemitraan ini sejalan dengan strategi nasional untuk melakukan diversifikasi ekonomi dan menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata global terkemuka.

Menurutnya kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan kontribusi ekonomi dari pariwisata, tetapi juga menciptakan peluang kerja signifikan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan di Indonesia.


"MoU ini berlaku selama satu tahun, dengan kemungkinan perpanjangan melalui kesepakatan bersama. Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan untuk investasi sebesar USD3 miliar dan memberikan fleksibilitas dalam pelaksanaannya," sambung Erick.

Erick menambahkan, kerja sama ini merupakan bagian dari upaya lebih luas oleh Kementerian BUMN untuk meningkatkan kerja sama antara BUMN dan perusahaan-perusahaan global untuk meningkatkan produktivitas dan dampak bagi Indonesia.

Erick menyampaikan BUMN di berbagai sektor telah menjalin kemitraan penting dengan mitra global, termasuk dengan Merck dari AS untuk vaksin, Swire Hong Kong di sektor kesehatan, dan dengan perusahaan energi terbarukan Masdar dari UAE.

"Beberapa kerja sama juga telah dilakukan untuk membantu membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) Indonesia, seperti dengan raksasa pertambangan Kanada Vale-Based-Metal untuk nikel," kata Erick.

Ketua Eagle Hills serta Pendiri Emaar, Mohamed Ali Rashed Alabbar mengatakan Indonesia memiliki potensi besar karena sumber daya dan destinasi pariwisatanya.
 
Alabbar menilai kerja sama ini menandai tonggak penting bagi upaya Indonesia menarik investasi asing dan keahlian untuk memperkuat industri pariwisatanya yang berpotensi memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia dalam beberapa tahun mendatang.
 
"Kami percaya Indonesia dapat menjadi kompetitif dan meningkatkan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB. Eagle Hills ingin mendukung upaya ini," kata Alabbar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)