Arkan Fadhil Kautsar (tengah) membagikan tips menulis esai Wisma Serbaguna Gelora Bung Karno pada Sabtu, 20 Januari 2024. (Medcom.id / Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
Jakarta: Salah satu syarat terpenting mendaftar beasiswa kuliah ke luar negeri adalah menulis esai. Esai berisikan informasi tentang diri, tujuan pendidikan, hingga prestasi dan kelebihan calon pendaftar.
Arkan Fadhil Kautsar menjadi salah satu siswa Indonesia yang berhasil lolos ke salah satu universitas terbaik di Amerika Serikat, yaitu Universitas California, Berkeley. Arkan dinyatakan lolos melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM).
Menurut Arkan, esai merupakan salah satu dokumen terpenting untuk menjadi pertimbangan bagi universitas sebelum menerima calon pendaftar. Berikut tips menulis esai yang Arkan terapkan selama mengikuti proses seleksi beasiswa untuk masuk perguruan tinggi luar negeri.
Buat inti penjelasan ke dalam beberapa poin
Untuk menulis esai agar lebih mudah, Arkan menekankan pentingnya membuat inti esai ke dalam beberapa poin.
"Jadi menurutku untuk nulis esai itu yang pertama harus dibikin mind point-nya," ucap Arkan, ketika ditemui di Wisma Serbaguna Gelora Bung Karno pada Sabtu, 20 Januari 2024.
Saat menulis esai, Arkan menjelaskan deskripsi dirinya ke dalam empat bagian. Misalnya di bagian pertama, ia menjelaskan latar belakang informasi dirinya. Kedua, ia menjelaskan minat dan passion bidangnya.
Ketiga, menjelaskan latar belakang pengalaman dari berbagai aktivitas yang pernah dilakukan, seperti pengalaman organisasi, kompetisi, hingga ekstrakurikuler. Lalu keempat, ia menjelaskan tentang cita-citanya.
Kata Arkan, dengan membuat inti-inti tersebut ke dalam beberapa bagian, proses menulis esai dapat lebih mudah. "Kalau kita tiba-tiba hilang ide buat nulis itu, nanti kita bisa ingat lagi dan bisa on track lagi karena tadi udah ada inti-inti poin konsep awalnya itu," paparnya.
Tulis dengan sejujur-jujurnya
Arkan menekankan untuk perlunya menulis esai dengan sejujur-jujurnya. Dalam artian, jangan menulis esai dengan memikirkan deskripsi apa yang kira-kira disukai oleh universitas, melainkan tulislah deskripsi yang benar-benar menggambarkan karakter diri sendiri yang kuat. Jangan sepelekan hal-hal kecil yang menggambarkan diri pendaftar.
"Hal-hal kecil kayak misalkan suka menonton bola. Nah, suka menonton bola ini kita bisa cari nilai-nilai yang kita dapat dari nonton bola itu apa aja. Misalkan kita jadi membangun teamwork, atau misalkan kita jadi mau berkomitmen ke satu hal itu kita bisa highlight banget di situ," terang Arkan.
"Buatlah esai menjadi lebih personal," lanjutnya.
Dengan membuat esai menjadi lebih personal, maka akan menampilkan sisi unik dari pendaftar. Hal itu akan menggambarkan cara pandang calon pendaftar terhadap dunia.
"Jadi apalagi di US, ternyata mereka senang banget anak yang personal. jadi di awal-awal itu pakai anekdot dulu yang bikin kita unik, dan baru setelah itu kita reflek gitu dari kegiatan-kegiatan yang anekdot kita tulis apa sih yang kita dapat," jelasnya.
Lebih lanjut Arkan menambahkan, esai yang bagus ialah yang kaya akan isi, mendalam, serta personal. Artinya, tidak hanya menunjukkan karakter pendaftar yang bagusnya saja, tetapi juga menunjukkan bagaimana dirinya yang sebenar-benarnya.
"Jadi enggak usah bohong. Karena kalau bohong sendiri, nanti kadang kita malah enggak bagus gitu, karena kita kan enggak mengalami hal itu," terang Arkan.
Ia mengakui menulis esai bukanlah hal mudah. Maka dari itu, diperlukan latihan untuk dapat menulis esai yang bagus dan maksimal. "Nah kadang proses itu yang susah, jadi kita harus sering latihan," pungkasnya.
(Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
Baca juga:
Keren! Cerita Arkan Fadhil Diterima di Universitas Top Amerika Melalui Beasiswa